Maaf, bila pejabat lain yang melakukan itu boleh jadi hanya pencitraan di awal-awal menampuk jabatan. Tapi, bagi Risma hal itu dipercaya bakal menuju perbaikan kehidupan sosial masyarakat bawah. Hal ini pernah dibuktikannya saat menjabat Wali Kota Surabaya selama dua periode.Â
Gebrakan awal Risma yang berani turun ke bawah dan berbincang langsung dengan masyarakat, langsung menuai banyak apresiasi. Bahkan, ada beberapa pihak yang menyebut aksi blusukannya ini telah mampu 'membongkar' wajah Jakarta sebenarnya.Â
Jakarta yang kerap dikatakan Gubernur Anies sebagai kota maju dan modern, ternyata masih menyisakan 'borok'. Banyak warganya yang masih hidup di bawah garis kemiskinan dan membutuhkan uluran tangan pemerintah. Khususnya dari sang gubernur.Â
Tak sedikit pihak menilai, bila Risma terus blusukan dan menyisir wilayah-wilayah kumuh Jakarta dan hasilnya positif, bakal membuat citra Anies jatuh di mata masyarakatnya. Karena, hampir bisa dipastikan bakal lebih 'membongkar' wajah kota Jakarta sebenarnya.Â
Penilaian logis. Selama ini Anies hampir tidak pernah menyentuh langsung kelompok-kelompok masyarakat kecil, bahkan terkesan membiarkan. Dia hanya sibuk dengan program-program kerja yang sifatnya membangun etalase kota agar tampak bagus di mata umum.Â
Dengan kata lain, apa yang dilakukan Anies semata-mata demi kepentingan pencitraan dan politik. Ketika muncul kritik, dia langsung akting. Drama cermin, drama gemetar dan sejumlah drama lainnya pernah dilakukan demi meraih simpati publik. Padahal, drama tidak akan bisa memajukan kota Jakarta dan tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah-masalah sosial.Â
Nah, bila Risma terus membuktikan kinerjanya dengan sangat baik dan Anies tetap dengan gayanya sekarang. Lamban dan hanya fokus pencitraan. Bukan mustahil simpati publik Jakarta dan nasional akan tumpah terhadap wanita kelahiran Kediri, 20 November 1961 tersebut. Sedangkan Anies akan bernasib sebaliknya.Â
Publik hampir pasti akan terus-terusan membandingkan kinerja keduanya. Dan, Anies akan kembali menjadi obyek kritik dan bully seperti kerap terjadi selama ini.Â
Bila ini terjadi, akan sangat mengancam nasib politik Anies. Bukan hanya untuk Pilpres 2024. Sekadar bersaing di Pilgub DKI Jakarta pun bakal kesulitan. Apalagi, yang menjadi lawannya kemungkinan Risma sendiri.Â
FPI BubarÂ
Sengkarut yang terjadi antara pemerintah dengan FPI bisa dipastikan tamat, setelah Menkopolhukam, Mahfud MD, mengumumkan ormas Islam itu dibubarkan dan dianggap sebagai organisasi terlarang.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!