Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Setelah FPI, Giliran Warga Malaysia "Obok-obok" Pemerintah Indonesia

28 Desember 2020   15:58 Diperbarui: 28 Desember 2020   16:07 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan, eksistensi FPI dan Habib Rizieq terancam tamat. Menteri Agama yang baru dilantik, Gus Yaqut dikenal sebagai orang yang anti radikalisme dan ormas radikal. Bukan mustahil, dia akan memberangus ormas ini bila kembali berulah. 

Lagu Indonesia Raya Dipelesetkan

Baru juga pemerintah menarik nafas lega dengan meredanya ulah FPI dan kelompoknya, Pemerintah Indonesia kembali harus dihadapkan pada permasalahan. Kali ini bukan datang dari kelompok radikal tanah air, melainkan dari salah seorang warga negara tetangga. Malaysia. 

Warga Negara Malaysia tersebut diduga telah melecehkan lagu kebangsaan Indonesia yang berjudul " Indonesia Raya". Dugaan pelecehan ini mengundang kecaman dan perhatian publik Tanah Air. Mereka menilai hal tersebut tak bisa dibiarkan begitu saja. Mestinya, pemerintah atas nama hubungan antar negara harus diusut tuntas. 

Salah seorang yang geram atas terjadinya dugaan pelecehan lagu kebangsaan Indonesia tersebut datang dari Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno. Menurutnya, seperti dikutip dari Sindonews.com, dugaan pelecehan itu adalah bentuk penghinaan dan melecehkan martabat Bangsa Indonesia. 

Masih dikatakan Adi, pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri dan perwakilan RI di Malaysia secara resmi harus meminta klarifikasi dan investigasi terhadap Malaysia. Dia berharap, pelakunya harus dihukum berat. 

Lanjut Adi masih dikutip dari Sindonews.com, sikap tegas pemerintah harus dilakukan karena dugaan pelecehan pada simbol-simbol negara bukan kali ini saja terjadi. Apalagi yang diserang adalah lagu kebangsaan dan Jokowi sebagai simbol negara.   

"Harus segera diusut pelakunya. pemerintah harus agresif itu soal kehormatan bangsa," ujar Adi, Senin (28/12). 

Sepakat dengan statement Adi. Pemerintah harus bisa segera mengambil langkah tegas dan meminta pelakunya ditindak sesuai dengan hukum berlaku. Jika tidak, harkat dan martabat Bangsa Indonesia akan terus diinjak-injak oleh mereka.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun