Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Hotman Paris dan Yusril Tolak HRS, Akibat Lidah Tak Bertulang?

21 Desember 2020   21:11 Diperbarui: 21 Desember 2020   21:21 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagi penasihat hukum manapun biasanya akan dengan tangan terbuka bila diminta bantuan oleh orang-orang besar dan populer. Sebab, hal tersebut otomatis akan mampu meningkatkan kondite dan sekaligus membuat dirinya lebih dikenal banyak pihak. 

Tengok saja Otto Hasibuan saat menangani kasus 'Kopi Sianida' atas nama Jessica Wongso. Wajahnya sering nampang di layar kaca, karena kasus ini menyedot perhatian masyarakat sehingga proses pengadilannya disiarkan langsung televisi nasional. Otto pun langsung dianggap banyak pihak sebagai pengacara handal, meski waktu itu tidak mampu membebaskan Jessica dari vonis hukuman penjara. 

Cukup mengagetkan kalau Hotman Paris dan Yusril menolak permintaan bantuan HRS untuk menjadi kuasa hukumnya. Siapa tidak kenal Imam Besar FPI tersebut. Dia adalah orang terkenal dan begitu banyak pendukungnya. 

Jika boleh berhipotesa, penolakan dua kuasa hukum tersebut, penulis rasa lebih kepada masalah prinsip. Prinsip kedua orang ini cukup kuat dan kukuh sehingga dengan tegas menolaknya. Padahal, saya rasa soal bayaran boleh jadi tidak jadi masalah. 

Menilik pada pengakuan Yusril memang ada benarnya. HRS dan kelompoknya saat Pilpres 2019 benar-benar merasa diri paling Islam. Sehingga siapapun yang tidak mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dianggapnya bukan beragama Islam alias murtad atau kafir. Termasuk Yusril pun dianggap demikian. Padahal, siapapun tau kalau dia adalah seorang muslim taat. 

Tidak hanya itu, dalam setiap dakwahnya, intoleransi kerap meluncur dari mulut HRS. Bagi mereka, agama apapun selain Islam dianggapnya musuh bersama. 

Narasi-narasi berbau intoleransi ini rupanya terekam jelas dan begitu banyak jejak digitalnya. Jamak, bila akhirnya Yusril menolak permohonan HRS dan kolega. Dia kadung sakit hati. 

Beda dengan Yusril, penolakan Hotman Paris tidak menohok hingga ke jantung. Dia membungkusnya di atas alasan sibuk dengan perkara lain. Wajar, dia toh pengacara terkenal dan banyak dibutuhkan. 

Namun, sekali lagi itu semua sepertinya dalih semata. Penulis percaya, penolakan Hotman Paris ini disebabkan faham betul rekam jejak HRS. Dan, bagaimana sepak terjang dan kebenciannya terhadap agama non muslim. 

Kesimpulannya, penolakan kedua pengacara tanah air tersebut lebih disebabkan tindak-tanduk dan omongan HRS yang banyak menyakiti banyak pihak. Lebih jelasnya, semua Ini akibat benih kebencian dan arogansi yang HRS dan koleganya pamerkan. 

Ada satu satu pribahasa yang mengatakan bahwa lidah tidak bertulang. Sepertinya layak disematkan pada HRS. Akibat ini pula permohonan bantuan hukumnya ditolak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun