Menilik rekam jejak dan prestasi kerjanya selama menjabat Wali Kota Surabaya sangat memuaskan, boleh jadi akan menular pada jabatan barunya kelak. Risma akan mendapat simpati dan kepercayaan luar biasa dari publik tanah air.Â
Bila ini terjadi, secara politik akan sangat menguntungkannya. Popularitas serta elektabilitas Risma sangat mungkin terdongkrak signifikan dibanding saat masih menjabat Wali Kota Surabaya.Â
Katakanlah Risma sukses mengemban tugasnya sebagai Mensos dan elektabilitasnya melesat. Tentu akan membuat persaingan di internal PDI Perjuangan semakin sengit menuju pencalonan kontestasi Pilpres.Â
Sejauh ini nama Puan Maharani masih berada pada baris terdepan sebagai calon usungan partai berlambang banteng gemuk moncong putih dimaksud. Ketua DPR RI ini dinilai memiliki darah biru karena putri kandung sang ketua umum dan trah Sukarno.Â
Sayangnya, dia masih kalah jauh dibanding Ganjar Pranowo. Popularitas dan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah ini selalu berada di jajaran puncak menurut hasil beberapa lembaga survei. Dia masih terus bersaing dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.Â
Tingginya elektabilitas Ganjar diyakini beberapa pengamat politik tanah air akan membingungkan Megawati. Presiden RI ke-5 ini sangat berharap Puan yang maju Pilpres. Naif rasanya bila memaksakan kehendak andai persentase peluang menang Puan masih kalah dibanding bila Ganjar yang diusung.Â
Baru ada satu pesaing, tak sedikit pengamat menduga Megawati bakal kebingungan memilih usungan. Bagaimana jadinya bila Risma diangkat jadi Mensos dan sukses membuktikan kinerja apiknya sehingga mampu mendongkrak tingkat kepercayaan publik. Tentu akan semakin membingungkan Megawati.Â
Pada satu sisi, Megawati ingin putri kandungnya yang maju. Akan tetapi di sisi lain, ada nama Ganjar dan Risma yang memiliki elektabilitas lebih tinggi.Â
Kendati demikian, ini hanyalah hipotesis sederhana dan hitung-hitungan di atas kertas bila pilpres dilaksanakan dalam waktu dekat. Realitanya, pesta demokrasi lima tahunan ini masih sekitar empat tahunan. Tentu konstelasi politik masih sangat mungkin berubah.Â
Meski peluangnya relatif kecil, boleh jadi elektabilitas Puan tiba-tiba saja bisa menyaingi Ganjar maupun Risma, sehingga Megawati bisa dengan percaya diri mengusungnya. Bila masih jeblok, sepertinya putri kandung Presiden Sukarno ini mesti melakukan ritual khusus atau solat istikharah dalam menentukan pilihannya.Â
Salam