Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saga Jokowi dan Kesamaannya dengan Sukarno hingga Kalah oleh Suharto

14 Juni 2020   18:54 Diperbarui: 14 Juni 2020   18:55 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JOKO Widodo (Jokowi) tercatat sebagai Presiden Republik Indonesia yang ke-7 dalam perjalanan sejarah bangsa pasca kemerdekaan tahun 1945 silam.

Setelah berhasil memimpin tampuk kekuasaan di lima tahun pertamanya, dari tahun 2014-2019, Jokowi kembali dipercaya menjadi pimpinan tertinggi Bangsa Indonesia untuk lima tahun keduanya sekaligus pamungkas, yakni dari tahun 2019-2024.

Dalam masa kepemimpinan periode ke-2, masa pemerintahan Jokowi yang belum genap satu tahun sejak dilantik 20 Oktober 2019.

Kendati demikian, tak sedikit rongrongan yang terus mengusik kepemimpinannya. Terutama saat bangsa dan negara ini tengah dilanda pandemi virus corona atau covid-19, yang menyerang tanah air sejak awal Maret 2020.

Karena dianggap kurang tanggap dalam penanganan virus asal Wuhan, China tersebut, tak sedikit kalangan yang menilai bahwa Jokowi kurang bahkan tidak mampu menangani pagebluk ini dengan baik. Akibatnya, penyebaran wabah covid-19 terus merajalela.

Puncaknya, belum lama ini mencuat isu pemakzulan dari segelintir orang terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta dimaksud.

Namun, tentu saja hal ini sulit terealisasi, karena dalam konstitusional negara kita, tidak mudah menggulingkan seorang presiden jika tidak benar-benar dianggap melanggar aturan sebagaimana diamanatkan UUD 45.

Merujuk pada Pasal 7A UUD 1945 hasil perubahan ketiga tahun 2001, terdapat tiga syarat yang bisa memberhentikan presiden atau wakil presiden.

Pertama, presiden atau wakil presiden melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, penyuapan atau korupsi dan melakukan tindak pidana berat dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.

Kedua, melakukan perbuatan tercela yang melanggar norma adat, kesusilaan dan agama.

Ketiga adalah presiden atau wakil presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden atau wakil presiden.

Syarat menjadi presiden dan wakil presiden ada tiga, yaitu, berkewarganegaraan Indonesia dan tidak pernah menjadi warga negara asing atas kehendak pribadi, tidak pernah berkhianat terhadap negara dan mampu secara jasmani dan rohani menjadi presiden dan wakil presiden.

Selain itu, proses pemberhentian presiden dan wakil presiden tidak sesederhana tinggal asal turunkan. Prosesnya harus melalui lembaga DPR.

Hal ini bakal sulit, mengingat mayoritas anggota dewan yang duduk di kursi parlemen Senayan Jakarta ini adalah pendukungnya.

Hampir dipastikan mereka bakal menjegalnya, jika memang ada pihak-pihak yang mendesak hingga DPR terpaksa turun tangan.

Benar saja, isu tersebut lambat laun kembali menguap seolah tidak pernah terjadi apa-apa.

Kesamaan Jokowi dengan Sukarno

Sangat tidak fair jika kepemimpinan Presiden Jokowi harus dibandingkan dengan Presiden Sukarno. Jelas terdapat begitu perbedaan ruang dan waktu termasuk tipikal kepemimpinannya.

Ruang dan waktu pula yang jelas menjadikan gaya kepemimpinan kedua presiden beda masa ini masing-masing dengan ciri khasnya.

Namun demikian, di luar tipikal kepemimpinan dan kharismanya, mungkin tidak banyak yang tahu, ternyata diantara keduanya terdapat pula kesamaan.

Ya, beberapa pihak menjelaskan kalau Jokowi memiliki kesamaan atau kemiripan dengan Presiden pertama RI Sukarno.

Adapun beberapa kesamaan tersebut, adalah :

1. Lahir di Bulan yang Sama
Seperti tercatat dalam buku sejarah, Presiden Sukarno lahir pada tanggal 6 Juni 1901. Pun Jokowi yang terlahir pada bulan yang sama. Tepatnya 21 Juni 1961.

Entah kebetulan atau bukan, menariknya, tanggal kelahiran Presiden Jokowi ini sama persis dengan tanggal meninggalnya sang proklamator, 21 Juni 1970.

2. Pencinta Wayang
Dikutip dari Okezone.com, Presiden Soekarno sejak kecil sudah menyukai kisah wayang. Bahkan, Soekarno diketahui rela begadang demi bisa nonton wayang semasa sekolah dulu.

Pun dengan Jokowi. Dalam Film 'Jokowi' kita bisa lihat bersama bagaimaa Jokowi kecil dididik kakeknya dengan menggunakan kisah pewayangan.

3. Zodiak dan Shio
Masih dikutip dari Okezone.com, kedua sosok besar bangsa Indonesia ini memiliki zodiak yang sama yaitu Gemini. Tidak hanya itu, shio mereka serupa yaitu Kerbau berunsur logam dengan sifat Yin. Percis!

Itulah beberapa kesamaan yang terdapat pada dua tokoh bangsa, Sukarno dan Jokowi. Bahkan, jika dikait-kaitkan, bisa jadi ada kesamaan lainnya yang ada pada mereka berdua. Misalkan sama-sama mencinta wong cilik atau lain sebagainya.

Suharto Presiden yang Paling Disukai Rakyat

Masing-masing presiden yang pernah memimpin Indonesia tentu saja memiliki cara dan gaya kepemimpinan masing-masing.

Gaya dan cara kepemimpinan ini boleh jadi berbeda karena disesuaikan dengan kondisi ruang dan waktu.

Misal Sukarno, beliau memimpin bangsa ini di zaman revolusi tentu tidak bisa disamakan dengan Zaman Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), Megawati, Gusdur, BJ Habibie termasuk Jokowi yang berada di alam reformasi. Pun dengan Suharto yang mencatatkan sejarahnya sendiri di zaman Orde Baru (Orba).

Namun begitu, lembaga survei Indo Barometer ternyata sempat mengadakan survei tentang kepemimpinan seluruh Presiden RI yang dilangsungkan medio bulan Januari 2020 lalu.

Survei yang dilakukan Indo Barometer ini tentang siapa nama presiden Indonesia yang paling disukai rakyat. Cukup mengagetkan, ternyata hasilnya bukan Presiden Sukarno. Beliau justru berara di urutan ke-3 setelah Presiden Suharto dan Jokowi.

Dikutip dari CNBC Indonesia, Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, mengatakan survei dilakukan pada 9 Januari 2020 sampai 15 Januari 2020 ini melibatkan 1.200 responden dari 34 provinsi. Margin of error survei sebesar 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Berikut urutan presiden yang disukai rakyat versi Indo Barometer, berdasarkan survei yang dilakukan pada 9-15 Januari 2020:

1. Soeharto: 23,8%
2. Jokowi: 23,4%
3. Sukarno: 23,3%
4. SBY: 14,4%
5. Habibie: 8,3%
6. Gus Dur: 5,5%
7. Megawati: 1,2%

Masih dikutip CNBC Indonesia, berdasarkan catatan Indo Barometer, Soeharto menjadi presiden yang paling disukai masyarakat Indonesia bukan hal yang pertama. Hasil survei yang dilakukan Indo Barometer pada 2011 juga memunculkan Soeharto di urutan teratas.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun