Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ganjar Pranowo Ibarat Putra Raja dari Seorang Selir

9 Juni 2020   22:54 Diperbarui: 9 Juni 2020   22:51 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KONTESTASI Pemilihan presiden (Pilpres) sejatinya masih sekitar empat tahunan lagi. Kendati begitu, aroma persaingan diantara partai politik dan para calon kandidatnya sudah mulai tampak dari sekarang.

Tak usah bicara tentang partai politik, soalnya sudah bisa dipastikan semua partai politik tentunya menginginkan memiliki jagoan untuk diusung pada Pilpres mendatang.

Jangankan jika mereka (partai politik.Red), mempunyai kader yang dianggap mampu bersaing. Sekalipun tidak, mereka akan berusaha mencari dan mendapatkan sosok atau figur yang "mumpuni" di luar kader untuk dijadikan jagoannya.

Bicara para calon kandidat yang digadang-gadang berpeluang maju pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang, samar-samar memang sudah mulai tampak.

Ya, setidaknya para nama kandidat ini sudah masuk dalam radar lembaga-lembaga survei tanah air.

Siapa saja mereka?

Sejauh ini ada beberapa nama yang konsisten berada dalam lingkaran penjaringan kandidat. Sebut saja, Ketua Partai Gerindra, Prabowo Subianto; Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa; Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto; Ketua DPR RI, Puan Maharani dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sandiaga Uno.

Dari deretan nama calon kandidat tersebut di atas, hasil beberapa lembaga survei hampir selalu menempatkan nama Prabowo Subianto pada urutan pertama. Baik itu dari segi popularitas maupun elektabilitasnya. Sementara untuk calon kandidat lainnya masih terjadi fluktuatif.

Beberapa bulan ke belakang, nama Anies selalu mampu mengangkangi nama kandidat lainnya di luar Prabowo Subianto berdasarkan hasil lembaga survei. Sebut saja lembaga tersebut adalah Median dan Chatra Politika.

Tapi, belum lama ini hasil lembaga survei terbaru datang dari Indikator Politik Indonesia. Hasil lembaga survei yang dipimpin oleh Burhanudin Muhtadi ini menunjukan perubahan posisi dari beberapa nama kandidat dari sisi elektabilitas.

Yang paling mencolok yaitu naiknya posisi Ganjar Pranowo ke posisi ke-2 mengangkangi Anies Baswedan. Sementara posisi pertama masih tetap dipegang oleh Prabowo Subianto.

Berikut hasil survei selengkapnya, dikutip dari Kompas.com.

1. Prabowo Subianto (Mei 14,1 persen; Februari 22,2 persen)

2. Ganjar Pranowo (Mei 11,8 persen; Februari 9,1 persen)

3. Anies Baswedan (Mei 10,4 persen; Februari 12,1 persen)

4. Ridwan Kamil (Mei 7,7 persen; Februari 3,8 persen)

5. Sandiaga Uno (Mei 6 persen; Februari 9,5 persen)

6. Agus Harimurti Yudhyono (Mei 4,8 persen; Februari 6,5 persen)

7. Khofifah Indar Parawansa (Mei 4,3 persen; Februari 5,7 persen)

8. Mahfud MD (Mei 3,3 persen; Februari 3,8 persen)

9. Gatot Nurmantyo (Mei 1,7 persen; Februari 2,2 persen)

10. Erick Thohir (Mei 1,6 persen; Februari 1,9 persen)

11. Puan Maharani (Mei 0,8 persen; Februari 1,4 persen)

12. Tito Karnavian (Mei 0,6 persen; Februari 0,8 persen)

13. Budi Gunawan (Mei 0,4 persen; Februari 0,4 persen)

14. Muhaimin Iskandar (Mei 0 persen; Februari 0,3 persen)

Tentu saja hasil survei tersebut di atas sifatnya masih sementara. Kapan saja hasil ini bisa berubah kembali, tergantung sejauh mana nama-nama yang tercatat dalam survei dimaksud mampu kembali mendongkrak elektabilitas dirinya.

Ganjar hanya jadi Penggembira

Dari hasil survei Indikator Politik Indonesia ini, sejujurnya ada yang menarik perhatian penulis. Yakni peta persaingan di sesama internal partai. Yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Partai Gerindra serta Ganjar Pranowo dan Puan Maharani di PDI Perjuangan.

Namun jika boleh dipersempit lagi, tentu saja peta persaingan antara Ganjar dengan Puan yang lebih menarik perhatian. 

Karena bagi penulis, persaingan Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno hasilnya kemungkinan besar sudah bisa ditebak, bahwa ujung-ujungnya Prabowolah yang akan diusung oleh partainya untuk maju kontestasi Pilpres. 

Terlebih dari hasil beberapa survei, nama Sandiaga Uno tidak mampu mengangkangi Prabowo.

Tapi coba lihat dengan posisi Ganjar Pranowo! Meski hasil dari beberapa lembaga survei selalu unggul dari Puan, namun rasanya sangat sulit bagi dia mendapat kepercayaan dari partainya PDIP untuk maju pada Pilpres.

Pasalnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa partai berlambang banteng gemuk moncong putih ini sudah menggadang-gadang nama Puan Maharani untuk maju kontestasi pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Bahkan, berdasarkan isu dan kabar yang berkembang, Puan sudah disiapkan untuk dipasangkan dengan Prabowo Subianto.

Jadi, setinggi apapun elektabilitas Ganjar Pranowo, menurut hemat penulis tak lebih dari sekedar penggembira saja.

Bila dianalogikan, Ganjar ini merupakan seorang putra raja dari seorang selir. Sementara Puan Maharani adalah putra raja dari permaisuri alias putra mahkota.

Betul, dari segi kecakapan dalam kepemimpinan, kecakapan dalam berkomunikasi dan kepercayaan rakyat lebih mengarah pada Ganjar. Namun karena dia seorang pangeran dari selir tentu saja haknya untuk naik tahta tidak bisa mengangkangi putra mahkota. Kecuali bila sang raja dan putra mahkota itu legowo untuk menitipkan amanah tersebut pada dirinya.

Namun, jika melihat konstelasi saat ini rasanya sulit bagi seorang raja dan putra mahkota ini untuk legowo.

Dengan demikian, penulis rasa bagi Ganjar segala hasil survei tersebut tidak akan berarti banyak, selain mungkin hanya jadi kebangggan diri, bahwa kepemimpinannya saat ini mendapat respon positif dari masyarakat.

Sekalipun nantinya Ganjar dilibatkan oleh partainya, penulis rasa tak akan jauh dari seorang vote getter agar bisa mendulang suara bagi putra mahkota.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun