Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Akankah Sederet "Dosa" Ini Jadi Tiket Kekalahan Trump pada Pilpres AS?

8 Juni 2020   21:23 Diperbarui: 8 Juni 2020   21:40 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

James Comey dicopot dari jabatan Direktur Biro Penyelidik FBI karena diduga meretas akun e-mail seorang partisan.

3. Ucapan Kontroversi di Twitter
Donald Trump kerap berbicara kontroversi di Twitter. Bahkan Trump menggunakan tweet untuk mengolok-olok para pemimpin asing di masa-masa krisis dan menindas musuh politiknya di Kongres. Trump bahkan menuduh Obama yang dianggap telah mengganggunya di Trump Tower.

4. Yerusalem Ibu Kota Israel
Kebijakan ini juga tidak kalah kontroversinya. Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Bahkan Trump mengalihkan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. 

Hal ini membuat banyak negara meradang dan menentang pernyataannya serta menolak besar-besaran.

Selain keempat dosa dan kontroversial Trump tersebut di atas, masih ada dua hal lagi yang boleh jadi akan menjadi tambahan dosa trump sebagai Presiden AS.

Pertama tentang masifnya penyebaran virus corona atau covid-19 di Amerika Serikat. Bahkan, negara ini menjadi negara paling parah di dunia. 

Jumlah kasus positif yang diakibatkan oleh virus asal Wuhan, China ini mencapai satu juta orang lebih, dengan kurang lebih 100 ribu jiwa diantaranya meninggal dunia.

Terdampak paling parahnya AS oleh virus corona ditenggarai oleh sikap Trump yang awalnya menganggap remeh atas keganasan virus ini.

Kedua adalah terkait perintah Trump terhadap aparat keamanan untuk menghalau para demonstran yang memprotes tentang isu rasisme. Banyak tudingan yang mengarah pada Trump bahwa dia sebagai pemimpin yang mendukung adanya rasisme di negaranya.

Isu dan demo besar-besaran yang terjadi di hampir negara bagian AS ini awalnya dipicu oleh kasus pembunuhan oleh oknum polisi Minneapolis terhadap salah seorang warga kulit hitam, George Floyd.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun