Tengok saja saat jelang lebaran kemarin, bagaimana masyarakat masih banyak ditemukan bejubel dan berhimpitan di sana-sana terutama di pasar dan pertokoan. Physical distancing seolah menjadi angin lalu.
Tapi sudahlah. Nasi yang sudah menjadi bubur tidak mungkin kembali menjadi nasi. Sekarang tinggal bagaimana caranya dalam menatap masa depan.
New Normal demi Selamatkan ekonomi
Sebagaimana diulas dibagian faragraf di atas bahwa pandemi covid-19 tidak hanya mengancam kesehatan dan keselamatan warga, tapi juga ekonomi.
Tentu saja situasi ini menjadi simalakama bagi pemerintah. Jika terlalu fokus pada penanganan virus corona, dipastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan makin terpuruk. Pun sebaliknya.
Untuk itu demi keduanya bisa berjalan beriringan, pemerintah (mungkin) dengan sangat terpaksa menerbitkan kebijakan baru dan mengajak warga masyarakat untuk berdamai dengan virus corona. Kebijakan tersebut sekarang dikenal dengan new normal.
New normal ini banyak dinilai oleh berbagai kalangan sebagai upaya pemerintah dalam menyelamatkan ekonomi bangsa, tapi tetap tidak meninggalkan kewajibannya dalam melindungi masyarakat dari ancaman virus corona yang memang masih mewabah di tanah air.
Dalam penerapan new normal, beberapa kegiatan ekonomi yang sebelumnya sempat berhenti, perlahan mulai dibuka kembali. Pun dengan kegiatan masyarakat yang bergerak di sektor informal sudah mulai bisa menjalankan aktifitasnya seperti biasa tanpa takut dihantui oleh aparat penegak hukum.
Hanya saja, masyarakat ditekankan untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan pemerintah. Seperti, tetap menjaga jarak, hindari kerumunan, pakai masker, cuci tangan dll.
Perlu kesadaran dan kedisiplinan
Boleh jadi dengan penerapan new normal, kehidupan atau pertumbuhan ekonomi bisa kembali dikatrol. Cuma, masalah pemutusan rantai penyebaran virus masih sangat disangsikan.
Kenapa?
Alasannya pasti, karena tingkat kesadaran dan kedisiplinan kita yang masih sangat rendah.
Maaf bukannya penulis understimate. Saat masih PSBB dengan segala aturan dan sanksi hukumnya diberlakukan saja, bujan sedikit warga yang berlaku tak peduli.