Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jika Prabowo dan Puan "Kawin" pada Pilpres 2024, Siapa Untung?

5 Juni 2020   12:50 Diperbarui: 5 Juni 2020   12:48 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanyaannya, apakah dengan "dikawinkannya" Prabowo dengan Puan adalah bentuk penebusan penghianatan yang telah dilakukannya atau malah sebenarnya ada maksud lain?

Bagi penulis, jika motifnya sebagai bentuk penebusan penghianatan, rasanya sudah tidak relevan. Pasalnya, konstalasi politik saat ini jelas cenderung jauh berbeda. Posisi keduanya telah banyak berubah.

Penulis justru menilai, bahwa dalam posisi saat ini malah Megawati dan PDIP ingin mendompleng terhadap popularitas Prabowo. Hal ini jelas berbeda dengan tahun 2014 dan 2019 lalu, dimana Jokowi memang menjadi tokoh sentral yang sulit digoyahkan popularitas dan elektabilitasnya.

Bahkan masih dikutip dari tribunnews.com yang melansir dari Kompas.com, survei yang dilakukan Indo Barometer menunjukkan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto adalah menteri yang paling dikenal publik.

"Saya kira wajar karena beliau adalah mantan calon presiden, dua kali," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari saat konferensi pers di Century Park Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2020).

Dari total 1.200 responden, sebanyak 18,4 persen memilih Prabowo Subianto.

Tidak hanya sebagai menteri yang paling dikenal publik, Prabowo Subianto rupanya juga dinilai responden sebagai menteri dengan kinerja terbaik. Hal inu menurut Qodari membuat panggung politik Prabowo akan terus bertahan.

Tidak hanya itu, dalam hasil lembaga survei lainpun, nama Prabowo hampir selalu berada di jajaran rating atas. Hal ini kebalikannya dengan popularitas dan elektabilitas Puan yang masih belum bisa menyaingi Prabowo Subianto.

Adapun yang bisa menarik minat Prabowo untuk berdampingan dengan Puan, penulis rasa hanya karena kendaraan politiknya PDIP adalah masih partai paling besar di tanah air. Terbukti dengan menempati urutan pertama pada Pemilihan umum anggota legeslatif pada tahun 2019 lalu.

Jadi, jika kembali ditarik pada judul tulisan di atas, siapa yang bakal diuntungkan jika Prabowo dan Puan bersatu untuk maju Pilpres 2024 mendatang. Tentunya akan terjadi simbiosis mutualisma diantara keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun