JIKA ada sahabat atau K'ners, bertanya tentang tempat pariwisata di Sumedang, Jawa Barat yang menyimpan banyak misteri sekaligus angker, penulis berani memastikan bahwa Gunung Kunci adalah salah satunya.
Ya, tempat pariwisata Gunung Kunci hingga saat ini masih berdiri kokoh di Sumedang, diyakini masih menyimpan banyak misteri dan kerap terjadi keanehan-keanehan yang bersifat mistis.
Karena keangkerannya ini juga, tempat pariwisata yang terletak di Dusun Panjunan, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan ini sempat disambangi oleh kru Trans 7 untuk tayangan program mistis. Yakni program acara Dunia lain dan Mr. Tukul jalan-jalan.
Entah benar atau tidaknya, yang penulis tonton dari chanel Youtube Zoct Airbrush, sebagian dari peserta uji nyali waktu itu beberapa diantaranya kesurupan dan mengaku sempat mendengar suara derap langkah tentara secara bersama-sama.
Lalu, kenapa Gunung Kunci ini bisa menjadi tempat angker?
Konon katanya menurut cerita masyarakat di sana, dulunya Gunung Kunci merupakan sebuah benteng pertahanan tentara Belanda. Memang pantas, sebab menurut hasil penelusuran penulis, di dalam gunung itu terdapat sejumlah gua yang saling menyambung, bunker, dan juga benteng yang dilengkapi dengan kubah meriam dan senapan mesin. Hanya saja, sayang sebagian benteng atau bagian bangunan lainnya sudah hancur dan menjadi puing-puing.
Bahkan, pembantaian juga sempat terjadi antara tentara Belanda dengan tentara Jepang yang ingin merebut benteng tersebut. Tak terhitung, entah berapa ratus nyawa yang melayang akibat peristiwa waktu itu.
Mungkinkah, adanya mahluk astral di Gunung Kunci karena banyak nyawa yang melayang pada tempo dulu? Entahlah.
Sebagai seorang warga Sumedang asli, tentu saja penulis cukup sering mengunjungi Gunung Kunci jika sedang penat. Namun, sejujurnya penulis sendiri belum pernah mengalami hal-hal gaib atau semacamnya.
Namun, sejauh yang penulis dengar dari beberapa cerita pengunjung lain, memang cukup sering terjadi gangguan para mahluk astral dimaksud mengganggu para pengunjung di sana.