Lantaran, Presiden Jokowi kerap mempercayakan tugas strategis pada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang menjabat sebagai Menko Perekonomian.
"Ada kecemburuan dari PDIP, karena Presiden Joko Widodo yang notabene kader PDIP justru memberikan beberapa atau mempercayakan beberapa proyeksi strategis kepada Airlangga Hartarto, yang notabene Ketum Golkar," ujarnya, Minggu (17/5). Dikutip dari Merdeka.com
Proyek-proyek strategis dimaksud, masih dikutip Merdeka.com, antara lain Kartu Prakerja, Omnibus Law, dan kenaikan BPJS Kesehatan. "Proyek-proyek atau program Presiden Jokowi di Covid-19 ini terutama yang menyasar ekonomi ya pastinya akan dipercayakan kepada Airlangga Hartarto selaku menko perekonomian," ujarnya.
"Nah ini membuat PDIP menurut saya cemburu karena tidak diberikan kepercayaan kepada Presiden Jokowi untuk masuk," tambahnya.
Dengan adanya kecemburuan antara PDI Perjuangan kepada Golkar, membuat para kader banteng berlomba-lomba cari perhatian presiden, sekalipun membuat kebijakan nyeleneh. Sementara yang di luar kabinet berlomba melancarkan kritik pada kebijakan Jokowi.
Boleh jadi analisa yang disampaikan oleh pengamat politik, Hendri Satrio tersebut benar adanya. Namun, dalam pandangan penulis mungkin agak sedikit berbeda.
Dalam hipotesa sederhana penulis, gencarnya kritikan politisi PDIP terhadap Presiden Jokowi, boleh jadi alasan politik. Sebab, mereka merasa sudah tidak lagi mempunyai kepentingan besar untuk kepentingan kedepannya.