Alih-alih bergabung dengan PDI Perjuangan, Racmawati malah wara-wiri dengan partai lain. Namun, sikapnya ini tidak langgeng. Dia pasti mengundurkan diri dari partai yang diikutinya, tatkala partai tersebut berkoalisi dengan PDI Perjuangan.
Racmawati juga menjadi rival abadi Megawati. Tak jarang dia berani mengkritisi kebijakan politik Megawati apabila dirasa tidak sesuai dengan sikapnya.
Satu lagi putri Soekarno yang berbeda paham politiknya adalah Sukmawati. Sama halnya dengan Rachmawati, Sukmawati juga enggan bergabung dengan PDI Perjuangan. dia justru memilih untuk mendirikan partai baru yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme. Dengan Sukmawati sendiri yang menjadi ketua umumnya.
Berkaca dari peristiwa politik keluarga besar proklamator Indoenesia ini, bukan tidak mungkin atas perbedaan pandangan dsn paham politik di tubuh keluarga besar Amien Rais, kedepannya akan terjadi peristiwa politik Soekarno jilid II. Dimana antara satu dengan yang lainnya tidak pernah akur.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H