Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Amien Rais Family dan Baper Politik

7 Mei 2020   21:44 Diperbarui: 7 Mei 2020   21:54 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sikap 'baper politik' yang dipertontonkan oleh Hanafi Rais serta adik-adiknya yakni Hanum Rais dan Tasniem Rais, tidak akan berpengaruh sama sekali kepada saya Mumtaz Rais," kata Mumtaz.

Dengan adanya statement dari Mumtaz, jelas mengindikasikan bahwa jalan politik dari keluarga besar Amien Rais sudah tidak lagi senada dan seirama. Setidaknya hal tersebut dibuktikan oleh adik kandung Hanafi Rais ini yang memilih jalan berbeda. Baik itu dengan saudaranya, bahkan dengan ayahnya sendiri.

Soekarno Jilid II

Terjadinya perpecahan paham dan ideologi politik tentu saja mengingatkan kita pada keluarga besar proklamator Negara Indonesia, Ir. Soekarno.

Seperti diketahui para putra dan putri dari Presiden pertama Republik Indonesia ini lebih memilih jalan masing-masing dalam berpolitik.

Megawati Soekarno Putri adalah putri Soekarno yang harus diakui merupakan sosok yang paling sukses dalam berpolitik. PDI Perjuangan yang dinahkodainya mampu menjadi partai besar bahkan saat ini mampu mencengkram puncak kekuasaan.

Meski begitu kesuksesan politik Megawati ini tidak membuat saudaranya yang lain terutama Racmawati turut mendompleng kesuksesan kakak perempuannya tersebut.

Bahkan, sudah begitu lama putri kedua dan ketiga Bung Karno itu tak akur dalam berpolitik.

Disaat Megawati tengah mereguk sukses bersama PDI Perjuangan, Rachmawati malah menjajal peruntungan di dunia politik dengan mendirikan Partai Pelopor di tahun 2002. Namun dalam Pemilu 2004, partai ini gagal total, gagal lolos parliamentary threshold dan tidak bisa menempatkan satu pun caleg di DPR. Bahkan di Pemilu 2009, partai ini gagal menjadi peserta pemilu. (merdeka.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun