Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Karena Alasan Ini, China Yakin Indonesia Mampu Atasi Covid-19 Lebih Cepat

6 Mei 2020   17:38 Diperbarui: 6 Mei 2020   17:38 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEJAUH ini sudah lebih dari 200 negara di dunia terdampak virus corona atau covid-19. Hal tersebut membuktikan bahwa virus asal Wuhan, China ini merupakan virus yang memiliki kecepatan penyebaran sangat tinggi dan sulit untuk dibendung.

Oleh karena penyebarannya yang masif hingga menginfeksi manusia di ratusan negara, Badan kesehatan dunia (WHO) mendaulat virus corona sebagai pandemi pada 11 Maret 2019 lalu.

Sekitari 3,7 juta jiwa penduduk di dunia yang terkomfirmasi positif covid-19 hingga hari ini, Rabu (6/5/2020). Dari sejumlah kasus tersebut, 250 ribu lebih diantaranya meninggal dunia dan 1,2 juta lainnya telah dinyatakan sembuh.

Sementara negara yang paling parah terdampak oleh virus corona adalah Amerika Serikat. 

Negara Paman Sam ini "menyumbang" hampir sepertiga kasus positif di dunia, yaitu sekitar 1, 2 juta jiwa dengan 65 ribu lebih jiwa diantaranya dinyatakan meninggal dunia. Kemudian disusul oleh Spanyol, Italia, Jerman dan Prancis.

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Sama halnya dengan negara-negara lain di dunia, Indonesia juga tak luput dari serangan pandemi virus corona.

Sejak kemunculan kasus pertama pada awal bulan Maret 2020, hingga hari ini Rabu, (6/5/2020). Menurut rilis data pemerintah, Jumlah kasus positif yang diumumkan langsung oleh Juru Bicara khusus penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mencapai 12.438 orang. Jumlah ini, 895 jiwa diantaranya meninggal dunia dan 2.317 pasien telah dinyatakan sembuh.

Tentu saja jumlah kasus positif tersebut di atas jauh lebih kecil dibanding dengan Amerika Serikat dan empat negara eropa tersebut di atas. Meski begitu, pemerintah tetap fokus dan konsentrasi penuh dalam penanganan virus corona jangan sampai terus bergerak liar dan menyebar lebih luas lagi.

Cukup banyak yang telah dilakukan pemerintah, baik pusat maupun daerah, sebagai upaya penanganan dan memutus rantai penyebaran virus mematikan ini.

Sebut saja pembentukan Gugus tugas penanganan Covid-19 yang dikomandoi langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Munardo, melaksanakan rapid test atau tes cepat di beberapa wilayah, hingga menggelontorkan anggaran hingga 405 triliun lebih.  

Hal tersebut di atas merupakan bentuk upaya pemerintah dalam penanganan wabah termasuk menanggulangi masyarakat terdampak covid-19.

Sementara dalam rangka upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona, sejak awal pemerintah telah menganjurkan terhadap seluruh warga masyarakat agar senantiasa menjaga jarak fisik dan mengurangi interaksi sosial serta usahan untuk tetap di rumah jika tidak ada kebutuhan mendesak.

Karena mungkin sipatnya himbauan, tingkat kepatuhan masyarakat atas himbauan ini boleh disebut sangat rendah. Hingga akhirnya, pemerintah membuat aturan baru yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pada prinsipnya PSBB ini tidak jauh berbeda dengan himbauan pemerintah sebelumnya tentang jaga jarak fisik, kurangi interaksi sosial serta belajar, beribadah dan bekerja di rumah. Hanya saja dalam penerapannya dibarengi dengan Undang-undang karantina kesehatan.

Diberlakukannya Undang-undang karantina kesehatan ini tentu saja agar tingkat kesadaran masyarakat dalam mentaati aturan PSBB lebih tinggi. Karena di dalamnya ada sanksi yang dijatuhkan bagi siapa saja yang melanggar.

Sampai sejauh ini telah banyak daerah di tanah air yang menerapkan PSBB, bahkan diantaranya ada yang telah melakukan perpanjangan masa berlaku. Sebut saja wilayah di Jabodetabek dan Bandung Raya.

Mengenai hasil? Sejauh ini memang masih belum tampak ada tanda-tanda bahwa penyebaran virus corona di Indonesia akan berakhir dalam waktu dekat. Terbukti, grafik kasus positif tiap harinya selalu meningkat.

Namun demikian, Pemerintah China menilai, bahwa penanganan virus di Indonesia sudah dilakukan secara komprehensif. Karena itu mereka yakin bahwa Indonesia mampu secepat mungkin memenangkan pertatungan melawan epidemi.

"Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang kuat, pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan secara komprehensif dan menanggapi wabah secara ampuh," kata Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian dalam jumpa pers virtual tentang pencegahan dan pengendalian Covid-19 pada Selasa (5/5). Dikutip dari CNNIndonesia.

Menurut Xiao, masyarakat Indonesia menunjukkan tekad dan keyakinan kuat untuk mengatasi epidemi. Kata dia, hal itu juga memeperkuat keyakinan China bahwa Indonesia sesegera mungkin mengatasi epidemi dan memulihkan tatanan ekomomi dan sosial yang normal.

Selain itu, masih dilansir dari CNNIndonesia, Xiao mengatakan, bahwa Kementerian Luar Negeri Indonesia sudah beberapa kali mengadakan konferensi pers dengan misi diplomatik asing untuk menginformasikan situasi epidemi dan langkah-langkah penanganan wabah dengan akurat dan tepat waktu.

Dia melihat pemerintah Indonesia menunjukkan citra terbuka, transparan dan bertanggung jawab dengan melakukan kerja sama internasional secara aktif. Termasuk memberikan perlindungan setara terhadap warga negara asing di Indonesia, dan menyediakan fasilitas bagi para diplomat dan anggota keluarga untuk mengunjungi dokter.

"Atas nama kedutaan besar Tiongkok, saya ingin mengucapkan penghargaan dan terima kasih secara tulus," ucapnya.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun