Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Didi Kempot dan Hendarso, Musisi Langka, Beda Budaya tapi Satu Gaya Satu Irama

6 Mei 2020   04:01 Diperbarui: 6 Mei 2020   04:08 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya di tengah-tengah persaingan industri musik tanah air yang cenderung lebih mengutamakan lagu-lagu komersil seperti lagu-lagu pop. Didi Kempot tidak pernah terjebak. Dia tetap konsisten dengan genre musiknya, yakni campur sari.

Penulis kira, bukan karena Didi Kempot tidak menguasai aliran musik lainnya yang lebih bisa diterima oleh masyarakat luas. Pastinya, Didi lebih dari mampu jika memang menginginkannya.

Namun, dalam kacamata penulis, musik bagi Didi Kempot bukan sekedar untuk mencari kehidupan. Tapi, musik bagi dirinya adalah sebagai media untuk mempromosikan atau mengenalkan budaya daerah kepada masyarakat luas.

Terbukti, dia tetap bertahan dengan lagu-lagu campur sari sebagai represntasi lagu-lagu daerah, yakni Jawa. 

Bukti lain yang menguatkan bahwa Didi sangat mencintai dan menghargai budaya daerahnya, yaitu dalam setiap pementasan dimanapun, Didi selalu konsisten dengan penampilan dan pakaian adat jawa. Yaitu selalu mengenakan blankon dan Jawi Jangkep.

Tentu saja, dengan lagu-lagu campur sari yang dinyanyikan beserta pakain adat jawa yang selalu dikenakannya, membuktikan bahwa Didi sangat menjungjung tinggi nilai-nilai budaya daerahnya.

Dan, ini tentu saja tidak bisa dilakukan oleh sembarang musisi. Hanya mereka yang memiliki rasa cinta dan rasa ingin memajukan budaya daerahnya saja yang bisa melakukan itu semua. Contohnya, Didi Kempot. Karenanya penulis berani mengatakan bahwa Didi Kempot adalah manusia dan musisi langka.

Jika boleh membandingkan, rasa cinta terhadap musik dan budaya daerah. Dalam pandangan penulis, Didi Kempot hanya bisa disandingkan dengan musisi asal Pasundan, Hendarso.

Sama halnya seperti Didi Kempot. Hendarso (almarhum) adalah musisi atau penyanyi yang konsisten melantunkan lagu-lagu daerah. Dalam hal ini lagu pop sunda. Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat ini juga tidak pernah tergiur untuk masuk ke industri musik lainnya.

Pun dengan pakaian-pakaian yang Hendarso kenakan setiap pentas, selalu tak lepas dengan kain sarung yang dia selempangkan di tubuhnya serta ikat kepala khas sunda.

Lagi-lagi, penulis melihatnya, dalam bermusik, Hendarso tidak sekedar ingin memberikan hiburan semata tapi sekaligus ingin memperkenalkan budaya daerahnya, khususnya sunda ke masyarakat luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun