Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Cara Beda Penanganan Covid-19 ala Anies, Emil, dan Ganjar

29 April 2020   20:19 Diperbarui: 29 April 2020   20:41 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah cara ketiga gubernur dalam menangani penyebaran virus corona di daerahnya masing-masing. Timbul pertanyaan, apakah yang mereka lakukan itu merupakan salah satu bentuk pencitraan?

Penulis tegaskan, ya semua itu adalah bentuk pencitraan. Betapa tidak, dalam setiap aksinya, mereka itu selalu dikerubungi sejumlah awak media. Namun begitu, cara pencitraan ini dikembalikan lagi pada masyarakat untuk menilainya.

Ganjar Teratas Menurut SMRC

Namun jika menilik hasil dari hasil survei SMRC, Ganjar Pranowolah yang dianggap paling berhasil menangani wabah virus corona dibanding dengan para kepala daerah lainnya.

Dilansir dari Suara.com, sebanyak 73 persen responden menilai, Ganjar Pranowo, sangat cepat dalam mengambil kebijakan penanggulangan covid-19. Provinsi Jawa Tengah, dalam hal ini kabupaten dan kota, mendapai nilai paling tinggi, dengan skor 78.

Diurutan kedua, justru bukan Anies atau Emil, melainkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dengan 68 persen. Sedangkan Anies sendiri hanya berada di peringkat ketiga dengan 62 persen suara.

Masih dilansir Suara.com, fakta ini diambil dari survei yang dilakukan Saiful Mujani Research Center (SMRC), yang mewawancarai 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia.

"Penilaian warga Jawa Tengah atas kecepatan pemerintah provinsi dalam menangani Covid-19 lebih tinggi dibandingkan penilaian warga lainnya," ujar Direktur SMRC, Sirojudin Abbas dalam siaran persnya, Jateng, Jumat, (17/4/2020).

Survei digelar melalui telepon secara acak pada 22 - 25 Maret 2020 dan 9 - 12 April 2020. Mereka yang disurvei adalah yang sudah berusia di atas 17 tahun. Margin of error survei dengan random sampling kali ini adalah 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun