Anies juga sempat menginginkan karantina wilayah untuk memutus rantai penyebaran virus corona di wilayah kerjanya. Namun, keinginannya tersebut ditolak.
Bahkan, beda halnya dengan pemerintah pusat. Anies selalu ingin membuka data kasus sebenar-benarnya. Bahkan timbul kesan menakut-nakuti warga masyarakatnya.
Ternyata maksud Anies bukan hendak menakut-nakuti seperti orang tua pada anaknya.Â
Namun, seperti diakuinya dalam acara talkshow Indonesia Lawyer Club (ILC) di TV One yang tayang pada Selasa malam (28/4/2020), dia hanya ingin masyarakat bisa terus lebih waspada dan menyadari akan bahayanya virus corona ini. Dengan demikian timbul kedisiplinan pada dirinya masing-masing.
Satu hal lagi yang melekat pada diri Anies dalam penanganan virus corona adalah dia lebih rajin dan gemar mengumpulkan para wartawan untuk melakukan konfrensi pers. Entah apa maksudnya. Namun tak sedikit kalangan yang menilai bahwa hal itu demi mendongkrak popularitasnya.
Tentunya sah-sah saja jika ada yang berpikiran seperti itu. Soalnya ini alam demokrasi, setiap orang bebas menyampaikan pendapatnya.
Untuk Ridwan Kamil atau Kang Emil, sejujurnya tak banyak yang penulis bisa tulis, selain kelihatan plat, kaku dan selalu berusaha untuk tampak serius memetakan situasi dan kondisi penyebaran pandemi virus corona. Kemudian, berusaha memberitahukan bagaimana caranya mengatasi wabah dimaksud.
Kang Emil juga selalu berusaha menangani penyebaran virus ini melalui cara-cara pendekatan agama. Mungkin dia melihat bahwa masyarakat Jawa Barat terkenal dengan jiwa religiusnya. Terlebih, dia juga memiliki wakil gubernur dari kalangan agamis, yakni UU Ruzhanul Ulum
Bagaimana dengan Ganjar Pranowo?
Jika dilihat dari aksi-aksinya yang penulis baca dari media online atau tonton dari televisi-televisi swasta nasional, politisi PDI Perjuangan ini memang tampak lebih tenang dan casual alias seolah kelihatan santai. Namun hal ini tidak serta merta memudarkan kharismanya sebagai pucuk pimpinan tertinggi di Provinsi Jawa Tengah.
Ganjar seringkali turun ke lapisan masyarakat bawah untuk sekedar membagikan masker dan sekaligus mengedukasi warga tentang hal ikhwal virus corona dan cara penanganannya agar tak tertular sekaligus mendengar keluhan.