Bahkan terkait dengan penanganan wabah flu burung tersebut, pada tahun 2008, Siti pernah menulis sebuah buku kontroversial yang diberi judul Saatnya Dunia Berubah : Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung.
Dalam bukunya itu Siti membahas segala kerja-kerjanya untuk mengatasi wabah flu burung, serta membongkar borok WHO dan Amerika Serikat.
Salah satu pengakuan Siti yang mencengangkan di dalam buku itu adalah kecurigaannya terhadap virus flu burung yang dijadikan bahan untuk membuat senjata biologi.
Ia menulis, negara berkembang yang terpapar flu burung harus memberikan virus gratis ke WHO, dan negara penyetor tak tahu apa yang akan dilakukan terhadap virus yang disetor itu. Siti mengkritik sangat tertutupnya data sequencing DNA H5N1 yang disimpan WHO. Dari sana timbul kecurigaan.
Tak hanya itu, dia meminta, data DNA virus H5N1 yang disimpan WHO dibuka dan tak boleh dikuasai kelompok tertentu. Usahanya berhasil. Pada 8 Agustus 2006, WHO mengirim data itu ke Gene Bank.
Dari fakta-fakta tersebut di atas, sangat beralasan jika ada beberapa pihak menilai bahwa Siti merupakan sosok paling tepat untuk menangani wabah virus corona. Hanya saja patut disayangkan, saat ini dia tak bisa bergerak bebas karena statusnya sebagai tahanan.
Kendati demikian, rasanya tidak salah pula jika pemerintah meminta sumbangsih pemikirannya dalam memerangi virus asal Wuhan, China dimaksud.
Siti Beri Tahu Jokowi Cara Tangani Virus Corona
Meski statusnya sebagai narapidana rupanya tidak melunturkan rasa nasionalisme Siti. Dia masih tetap ingin memberikan sumbangsihnya terhadap bangsa dan negara, khususnya terkait mewabahnya virus corona di tanah air.
Dalam hal ini Siti Fadilah mengirimkan surat terhadap Presiden Jokowi. Salah satu isinya adalah menyarankan agar pemerintah melakukan screening massal secara serentak untuk menghentikan penularan Corona. Kalau tidak bisa dilakukan secara menyeluruh, bisa hanya dilakuan di zona merah.
Menurutnya, jika screening belum dilakukan maka sangat mungkin masih terjadi penularan di daerah yang telah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).