Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo Bertaklimat, Ada Apa dengan Gerindra?

23 April 2020   12:09 Diperbarui: 23 April 2020   13:45 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


SETELAH enam bulan lamanya bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto kembali muncul menyapa publik. Bukan sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) melainkan sebagai Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra.

Dalam sapaan atau lebih tepatnya taklimat Prabowo yang ditayangkan dalam channel Youtube, Gerindra TV, setidaknya ada dua hal yang penulis tangkap pada isi atau makna taklimat yang disampaikan mantan Danjen Kopasus tersebut.

Pertama, Prabowo seolah ingin kembali mengingatkan terhadap seluruh kadernya, bahwa posisi Partai Gerindra kali ini adalah partai koalisi pemerintah. Dengan begitu sudah selayaknya seluruh elemen partai tunduk dan patuh terhadap segala kebijakan pemerintah.

Makanya dia kembali menekankan, maksud dirinya memutuskan bergabung dengan koalisi pemerintah dan menjabat sebagai Menhan adalah sebagai salah upaya menjaga persatuan dan kesatuan nasional jangan sampai terpecah belah sehingga mengganggu stabilitas keamanan negara.

Menurut dia, keputusan berat tersebut harus diambilnya guna langkah rekonsiliasi nasional dengan cara mengesampingkan kepentingan partai hingga perasaan pribadi.

"selama ini saya telah berulang kali mengatakan bahwa lawan politik bukanlah musuh, sekalipun saat hiruk-pikuk persaingan politik yang begitu keras" ungkapnya.

Karenanya, ditegaskan Prabowo, apa pun yang terjadi dalam situasi sesulit apapun tidak boleh terjadi perpecahan di antara bangsa.

"Berapa pun ongkos yang harus kita bayar, betapa pun sedihnya perasaan kita harus kuat, kesampingkan demi kepentingan besar. Untuk itu, kita sekarang bekerja sama dengan Presiden Jokowi," katanya.

Untuk itu, mantan menantu Presiden Soeharto ini menyeru kepada seluruh kader-kadernya di seluruh negeri untuk senantiasa bahu-membahu dan mendukung pemerintah dalam mengatasi bencana nasional non alam, pandemi virus corona atau covid-19 dan berhenti mengkritik pemerintah.

Tentu saja, berhenti kritikan di sini maksudnya adalah kritikan yang tidak berdasar atau dilandasi unsur suka tidak suka dan kepentingan, yang akhirnya cenderung mencaci-maki dan nyinyir.

Kedua, Prabowo coba meyakinkan terhadap seluruh kadernya dan boleh jadi terhadap seluruh masyarakat tanah air, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini terus berjuang demi kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia.

Dijelaskan Prabowo dalam taklimatnya, bahwa setiap pengambilan keputusan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu selalu mengedepankan keselamatan masyarakat miskin dan yang paling lemah di atas kepentingan lainnya.

Dari kedua maksud taklimat yang penulis tangkap, tentu saja tentang seruannya terhadap para kader Partai Gerindra memunculkan tanya besar. Ada apa dengan Partai Gerindra?

Sebab dalam kontes taklimat kedua, yakni memuji-muji Presiden Jokowi adalah hal wajar, sebab saat ini dia berada dalam lingkaran kekuasaan dan sekaligus menjadi pembantu Jokowi sebagai Menhan.

Kenapa harus ada tanya besar?

Sekilas apa yang disampaikan Prabowo dalam taklimatnya adalah hal yang biasa disampaikan pimpinan partai terhadap para kader-kadernya. Namun, tentu untuk taklimat yang satu ini menurut hemat penulis bukanlah perkara sederhana.

Penulis melihat, dalam tubuh partai berlambang kepala burung garuda ini sepertinya tidak ada lagi satu kekuatan penuh seperti yang pernah terjadi sebelum Prabowo dan Gerindra bergabung dalam koalisi pemerintah.

Kala itu, keutuhan dan kekompakan partai begitu kental dan satu suara. Apa yang diucapkan Prabowo, itulah sikap partai secara keseluruhan. Semua siap tunduk dan menjalankan segala perintahnya. Namun, kala memutuskan gabung dengan koalisi pemerintah, tampak sedikit demi sedikit kekuatan itu pudar.

Tengok saja, beberapa petinggi partai yang sejatinya turut mensukseskan progran pemerintah, malah kerap brsebrangan dengan cara mengkritik. Nama petinggi partai yang kerap mengkritik bahkan cenderung nyinyir itu siapa lagi kalau bukan Wakil Ketua Umum Gerindra, Padli Zon.

Selain itu, masih ada juga nama lain yang sama-sama gemar mengkritik pemerintah, yaitu Ketua Dewan Pimpina Pusat (DPP) Gerindra, Desmond Junaidi Mahendra.

Terakhir, pria berkepala plontos ini mengkrtik keras tentang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).

Tidak ada yang salah dengan kritikan-krtitikan tersebut, apalagi status mereka adalah anggota DPR RI yang salah satu fungsinya adalah pengawasan. Tapi, tetap saja terasa janggal, sebab Gerindra saat ini adalah mitra pemerintah bukan lawan politik seperti terjadi pada waktu sebelumnya.

Selain itu, di akar rumput pun, tidak jarang terjadi perbedaan pandangan dan paham atas kebijakan yang dibuat pemerintah.

Dengan adanya ketidak sepahaman tersebut, boleh jadi bahwa bergabungnya Gerindra dengan koalisi pemerintah tidak mendapatkan dukungan penuh seluruh kader partai alias tidak sedikit yang merasa kecewa.

Dengan demikian, Prabowo merasa perlu kembali untuk menyampaikan maksud tujuannya bergabung dengan koalisi pemerintah dengan taklmatnya. Agar seluruh kadernya kembali bersatu dan kompak.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun