Jujur julukan "DPR sesungguhnya" yang dialamatkan oleh warganet terhadap Susi Pudjiastuti cukup menggelitik sekaligus prihatin.
Kedengarannya memang seolah guyonan semata. Tapi, jika dicermati lebih dalam, jelas kalimat yang diutarakan warganet ini adalah kata-kata menohok dan satire bagi para anggota dewan terhormat yang bekerja di gedung parlemen.
Memang, sejatinya yang menyampaikan keluhan masyarakat itu bukanlah tugas Susi Pudjiaatuti, tetapi anggota DPR. Karena hakikatnya tugas paling utama DPR, selain membuat undang-undang dan pengganggaran atau budjeting adalah menanmpung aspirasi rakyat. Untuk kemudian secepatnya disampaikan kepada pihak pemerintah
Hanya saja, seringkali kita lihat dan dengar, kinerja DPR ini hanya asik dengan kepentingannya sendiri dan partai politiknya.
Jangankan untuk menyampaikan keluh kesah masyarakat. Sekedar untuk menampung aspirasi pun kadang kerap kali dibutuhkan tekanan atau paksaan. Sebut saja aksi demo dan sejenisnya.
Makanya sangat beralasan, saat keluh kesah masyarakat yang ditujukan terhadap Susi dan langsung disampaikan olehnya terhadap pihak-pihak terkait menjadikannya dijuluki "DPR sesungguhnya".
Terus, satu hal lagi yang perlu disikapi. Dengan begitu akrabnya warganet dengan Susi, menandakan bahwa warga masyarakat masih percaya dan boleh jadi masih sangat mengharapkan atau setidaknya menginginkan bahwa pejabat-pejabat yang ada di tanah air ini sikap dan kinerjanya seperti perempuan yang juga pemilik perusahaan penerbangan Susi Air.
Masyarakat sangat merindukan pejabat negara yang merakyat dan tidak ningrat seperti kebanyakan. Karena dengan merakyatlah segala interaksi dan koordinasi akan berjalan mengalir tanpa ada sekat.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H