Hasilnya, sudah menjadi rahasia umum dan kita ketahui bersama, tak sedikit bahkan banyak kepala daerah yang berangkat dari parpol selalu terjebak dalam tarik ulur kepentingan partai politik.
Memang patut kita sayangkan, tapi itulah realita yang harus kita hadapi. Kepala daerah tidak dapat berbuat banyak dalam menjaga netralitasnya dan memberikan yang terbaik untuk rakyat.
Ibarat menelan pil pahit, meskipun terpaksa kepala daerah tersebut terkadang tidak dapat berbuat banyak, selain kompromis dengan sikap politik partai yang telah mengungkung mereka.
Nah, ini juga tidak menutup kemungkinan terjadi pada kepemimpinan Jakarta saat ini. Baik Anies maupun Riza tentu tak akan bisa lepas begitu saja dari kepentingan partai politik yang mendukungnya.
Dalam arti kata, saat mereka bekerja untuk kepentingan rakyatnya tidak akan benar-benar fokus 100 persen. Pikiran mereka akan terus terpecah dengan harus memikirkan kepentingan partainya juga.
Parahnya, jika kepentingan partai ini malah membuat Anies dan Riza berebut pengaruh dan masing-masing bekerja demi kepentingan partainya. Jika sudah begini, akankah Jakarta lebih baik?
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H