Sandiga Uno sendiri menanggalkan jabatannya karena memutuskan untuk maju pada Pilpres 2019 lalu sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Jadi, jika sesuai rencana. Mulai besok, Ahmad Riza Patria sudah bisa melaksanakan tugasnya sebagai DKI 2 membantu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan hingga tahun 2022 mendatang.
Pertanyaannya, akankah DKI Jakarta lebih baik?
Jawaban ini tentu saja sulit untuk dijawab. Pasalnya, baik buruknya DKI Jakarta tentu akan sangat ditentukan oleh kineeja keduanya. Dalam hal ini Anies dengan Riza sebagai wakilnya.
Artinya, jika kedua pucuk pimpinan ibu kota ini bisa bersinergi dengan baik dan masing-masing mempunyai komitmen kuat untuk membangun Jakarta, bukan mustahil Kalau Jakarta bisa dibawanya lebih baik lagi.
Meski, parameter Jakarta bisa dikatakan lebih baik sebenarnya sangat sederhana namun akan sulit untuk diaplikasikan. Yaitu, masalah banjir, kemacetan dan polusi.
Bukan menapikan masalah lainnya, tiga masalah ini merupakan tantangan besar bagi siapapun yang memimpin Kota Jakarta dari masa ke masa.
Tapi, kembali lagi jika memang Anies dan Riza mau, niat dan tidak ada intervensi atau kepentingan politik, rasanya tidak ada yang mustahil.
Masalahnya, mampukan keduanya keluar dari intervensi dan kepentingan politik? Ini juga sama halnya dengan menangani banjir Jakarta, akan sangat sulit untuk dihindari.
Betul, idealnya Kepala daerah maupun wakilnya bertanggung jawab penuh terhadap warga masyarakat. Sebab hal ini merupakan beban moral yang seharusnya diperhatikan oleh Kepala Daerah tersebut untuk memberikan yang terbaik bagi daerahnya sendiri.
Sayangnya, dalam banyak kesempatan, harapan tentang pemimpin ideal tersebut selalu pupus ditengah jalan, seiring hegemoni partai politik pendukung dan pengusung yang selalu menyandera Kepala Daerah yang di rekomendasi oleh parpol.