HORRORIZADO jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya ngeri atau mengerikan. Ya, kata ini rasanya pantas dialamatkan pada peristiwa yang terjadi di Negara Spanyol terkait masifnya pandemi virus corona (covid-19).
Bagaimana tidak ngeri, penyebaran virus corona di negara Matador itu sudah melebihi negara asal ditemukannya virus yang sudah menjadi pandemi global ini, yakni China.
Bahkan seperti dilansir detikcom, Spanyol pernah mencatat lonjakan positif covid-19 hingga mencapai 9.222 kasus dalam sehari. Hal ini terjadi pada Selasa (31/3).
Dengan lonjakan kasus ini, jumlah total kasus covid-19 di Spanyol melampaui 94 ribu kasus. Sementara untuk angka kematiannya mencapai 8.189 orang.
Dengan demikian, angka  kematian tersebut menjadikan Spanyol sebagai negara paling banyak kedua setelah Italia, yang sejauh ini mencapai jumlah 12 ribu lebih. Sedangkan untuk jumlah kasus positif terbanyak, Spanyol berada di peringkat ketiga, setelah Amerika Serikat dan Italia.
Memang, sebelumnya mungkin banyak yang menyangka bahwa jumlah kasus terbanyak dan angka kematian akibat keganasan virus corona hanya akan dirasakan oleh China saja sebagai sumber asal ditemukannya virus corona. Sementara negara-negara lain hanya merasakan dampaknya saja.
Tapi apa lacur, di saat Negeri Tirai Bambu ini sudah mampu menekan lonjakan kasus dan angka kematian, bahkan mulai berbenah diri untuk menata kembali wilayah atau negaranya yang sempat hampir lumpuh akibat virus corona, justru virus corona seperti menjadi bom waktu bagi negara lain. Khsusunya di tiga negara tadi, Amerika Serikat, Italia dan Spanyol.
Ya, ketiga negara ini boleh disebut sebagai negara terparah setidaknya hingga hari ini, Rabu (1/4/20). Bahkan seperti sudah disinggung di atas, Jumlah kasus dan kematiannya sudah melampaui negara China. Amerika saja yang hari kemarin angka kematiannya masih di bawah China, hari ini justru sudah melampauinya.
Seperti dilansir Kompas.com, angka kematian di Negara yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump ini sudah mencapai 3.807 orang. Sedangkan China hanya 3.305 orang.
Menengok dengan pergeseran jumlah kasus positif dan kematian, China sudah bukan lagi episentrum pandemi virud corona tapi berpindah ke tiga negara tadi. Meski jika dilihat dari jumlah kasusnya, Amerika adalah yang terdepan.
Indonesia Jangan Sampai Jadi Episentrum Baru