Tapi, seperti penulis singgung di atas, kini bukan lagi China yang paling parah terkena dampak wabah virus covid-19, melainkan Italia dan Amerika Serikat.
Seperti dilansir CNNIndonesia, Jumlah kasus infeksi virus corona di Amerika Serikat dilaporkan mencapai 85.377 orang. Jumlah ini sudah melampaui China. Sedangkan angka kematian yang terjadi di Negara Paman Sam ini, hingga Jumat (27/3) mencapai 1.295 orang.
Jumlah kasus corona di AS melonjak sangat tinggi setelah Negeri Paman Sam menemukan 17.166 kasus positif corona baru dan 268 kematian dalam sehari kemarin.
Masih dilansir CNNIndonesia, kasus virus corona di AS menyebar ke seluruh 50 negara bagian. Dilansir The Guardian, kasus virus corona terbanyak terdapat di Negara Bagian New York dengan total 37.877 kasus dan 385 kematian per hari ini.
Itulah rekor yang diciptakan Amerika Serikat dari sisi jumlah kasus terbesar akibat terpapar virus corona. Boleh jadi, jumlah ini bukanlah angka terakhir, masih ada kemungkinan penambahan kasus-kasus baru lainnya. Mengerikan.
Sedangkan untuk rekor angka kematian tertinggi di dunia yang diakibatkan oleh pandemi virus corona, sementara ini masih dipegang oleh Italia.
Kendati negara asal pemimpin Pasis, Musolini ini telah menerapkan lockdown, rupanya belum mampu memutus mata rantai penyebaran virus yang diduga berasal dari sea food salah satu pasar di Wuhan, China itu.
Hingga Jumat (27/3), seperti dilansir CNNIndonesia, WHO mencatat, jumlah kasus kematian di Italia menjadi yang tertinggi di dunia mencapai 7.505 orang. Jumlah ini termasuk dalam jumlah kasus positif virus corona sebanyak 74.386 orang.
Itulah dua negara yang sementara ini menjadi dua wilayah yang terkena dampak paling parah akibat pandemi virus corona.
Tentu saja, penulis tidak akan bosan-bosannya berharap agar wabah virus ini bisa secepatnya dienyahkan dari muka bumi.Â
Jangan sampai ada lagi korban-korban berjatuhan. Karena virus ini tidak saja mengancam populasi umat manusia di dunia, tetapi juga mengancam sendi-sendi kehidupan lainnya. Baik itu sosial, budaya, ekonomi, agama atau politik.