JIKA diibaratkan sebuah rekor dunia dalam dunia olahraga, katakanlah renang, lari dan lain sebagainya, bisa diyakini si pemegang rekor tersebut akan memiliki kebanggaan dan senantiasa sekuat tenaga untuk mempertahankannya.
Pun dengan pihak rival lainnya, akan terus mencoba dan mencoba lagi guna mampu mengejar dan merebut rekor dunia dimaksud. Satu hal yang sangat wajar, karena rekor tersebut adalah bukti kejayaan seorang atlit dalam bidang olahraga yang digelutinya.
Tapi apa jadinya jika rekor itu ternyata sebuah malapetaka atau musibah? Penulis berani pastikan semua pihak bakal menghindarinya. Tapi apa daya jika itu sudah menjadi suratan, siapa bisa menolak.
Itulah yang terjadi sekarang ini pada dua negara beda benua, yaitu Italia yang berada di Benua Eropa dan Amerika Serikat (AS) di Benua Amerika.
Kedua negara ini sekarang tengah mencatat rekor baru yang diakibatkan oleh wabah pandemi virus corona (covid-19). Italia tercatat sebagai negara dengan jumlah kematian tertinggi dan AS menjadi negara dengan jumlah kasus positif terparah. Padahal sebelumnya kedua rekor ini tercatat atas nama China.
Satu hal wajar jika Negeri tirai bambu yang memegang rekor jumlah kasus positif dan kematian tertinggi di dunia. Sebab, dari negeri Panda inilah asal muasal virus corona ditemukan pertama kali di Wuhan, Provinsi Hubei pada akhir Desember 2019 lalu.
Betapa saat itu, atau sejak wabah virus merebak pertama kali, kepanikan dan ketakutan warga masyarakat China, khususnya warga Wuhan benar-benar telah membuat masyarakat dunia turut prihatin dan sedih.
Pasalnya, hampir tiap hari kita disuguhkan atau mendengar berita, baik itu sumbernya dari media mainstream atau media sosial tentang banyaknya penduduk di China bertumbangan dan akhirnya meninggal dunia.
Kala itu, sekitar awal Januari hingga Pebruari, China seolah tengah dihadapkan pada kiamat kecil. Tercatat tidak kurang dari 3.292 orang meninggal dunia dan 81.340 orang dinyatakan positif terinfeksi virus ini. (CNNIndonesia).
Tapi siapa sangka, ternyata jumlah kasus, baik kematian atau terjangkit di China ini hanya menjadi pintu masuk bagi negara lain terdampak virus serupa.
Ratusan negara di dunia terkena dampaknya termasuk Indonesia dicekam rasa ketakutan dan kecemasan serupa. Apalagi kecenderungan di tanah air pun, jumlah kasus positif dan angka kematian diakibatkan pandemi virus corona ini tiap harinya terus meningkat.