Masih dilansir CNNIndonesia, Mardani juga menyatakan bahwa penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 akan membuka ruang pertemuan masyarakat dalam skala besar. Padahal, lanjutnya, kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan massa harus dihindari dalam upaya penanggulangan penyebaran virus corona.
"Pelaksanaan Pilkada pasti memerlukan sosialisasi dan kampanye politik, akan banyak memerlukan pertemuan dengan banyak orang, pastinya. Kita harus mencegah hal ini terjadi apalagi nanti di bilik TPS juga akan berkumpul orang untuk melakukan pencoblosan langsung," kata Mardani.
Kendati begitu sejauh ini pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan tidak akan ada perubahan jadwal Pilkada serentak.
Meski demikian masih kata Mahfud, Â akan ada perubahan pola kerja yang akan dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan sejumlah lembaga terkait Pemilu.
"Hanya pola kerja diubah. Kelihatannya hanya mengubah pola tidak mengubah jadwal," kata Mahfud menjawab pertanyaan wartawan melalui pesan suara, Kamis (19/3). (CNNIndonesia).
Terlepas dari kepentingan politik, penulis berharap bencana nasional non alam yang di akibatkan pandemi virus corona bisa secepatnya mereda dan diatasi dengan baik sehingga virus mematikan ini "angkat kaki" dari tanah air.
Namun maaf bukan bermaksud berharap apalagi mendoakan, seandainya Pilkada serentak ini ditunda akibat penyebaran virus corona masih belum bisa tertangani. Penulis melihatnya ada dua aspek yang saling berlawanan. Yaitu, aspek atau pihak yang merasa diuntungkan dan sebaliknya dirugikan.