Dilansir Suara.com, Direktur Utama (Dirut) RSUD Sekarwangi Albani Nasution dalam Konferensi Pers di Pendopo Sukabumi, Kamis (19/3/2020), menjelaskan bahwa para perawat terpaksa menggunakan jas hujan dalam merawat pasien dalam Penanganan (PDP) karena persediaan APD yang terstandarisasi di RSUD Sekarwangi yang kini menjadi rujukan regional dalam penanganan pandemi COVID-19 sudah sangat terbatas.
"Sekali masuk pasien itu kurang lebih ada 6 APD yang terpakai. Untuk RSUD Sekarwangi, APD ini memang hampir habis. Kami sudah mencoba dengan berbagai macam saluran, baik ke Dinas Kesahatan Kabupaten ataupun Provinsi, tapi memang di pasaran juga sangat langka dan harganya cukup mahal. Biasanya sekitar Rp 300.000, sekarang bisa mencapai Rp 900.000," jelas Albani.
Oleh karena itu, sambungnya, pihak RSUD Sekarwangi berkreasi menggunakan jas hujan, yang memang bisa menutupi kondisi para tenaga kesehatan ketika melakukan penanganan pasien. Bahkan, kata Albani, menurut beberapa orang yang spesialis, jas hujan memang dianjurkan, sebab memiliki bahan yang lebih tahan karena terbuat dari plastik, walaupun memang lebih panas.
"Tapi kalau dilihat dari pengertian APD, itu sangat efektif. Malah saya bilang cukup keren, karena warnanya ada yang merah atau biru. Tapi yang harus teman-teman lihat adalah ini dalam rangka kita untuk memastikan pasien ini benar PDP atau bukan. Karena kalau dia PDP itu perlakuannya berbeda," jelas Albani.
Ada dua hal yang bisa penulis tangkap dari penjelasan dokter Albani terkait memanfaatkan jas hujan sebagai alat pelindung diri.
Pertama, ini sebuah bukti kongkrir totalitas dari dokter dan perawat yang ada di Rumah Sakit Sekarwangi dalam menjalankan tugasnya selaku pelayan masyarakat.
Dalam hal ini, segala keterbatasan tidak menjadi halangan buat mereka bekerja semaksimal mungkin dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia, meski beresiko tinggi. Hanya satu kata yang bisa penulis ungkapkan buat mereka, SALUT!!!
Sedangkan yang kedua adalah miris. Ya, miris terhadap pemerintah yang ternyata belum bisa maksimal dalam hal pemberian perlindungan para dokter dan perawat pasien virus corona. Padahal dalam situasi segenting ini, merekalah pahlawan-pahlawan bangsa ini yang patut diberi segala fasilitas yang dibutuhkan agar tugasnya bisa berjalan maksimal.