Jauh hari sebelumnya, mungkin publik bahkan pengamat politik sekalipun tidak akan pernah menyangka kalau putra sulung mantan Presiden Republik Indonesia dua periode, (2004 - 2009 dan 2009 - 2014), Susilo Bambang Yudhoyono ini bakal menjadi Ketua umum partai politik.
Kalaupun ada yang menebak siapa pewaris Partai Demokrat, pastinya bakal cenderung memilih memiliki nama Edhi Baskoro Yudhoyono atau lebih akrab di sapa Ibas. Karena dia sejak awal sudah terjun dalam dunia politik.
Sebagai anak pendiri partai, ditambah dia (Ibas) terjun langsung mengikuti jejak ayahnya terjun dalam dunia politik, siapapun pasti menyangka bahwa Ibaslah yang akan mewarisi tahta Demokrat jika SBY lengser dari jabatannya sebagai Ketum Partai Demokrat.
Kenapa publik atau siapapun pihaknya tidak ada yang berani menyangka, bahwa AHY-lah yang akan mewarisi tahta tersebut? Jawabannya sederhana, karena AHY sama sekali tidak bersentuhan dengan dunia politik.
Saat Ibas sudah melanglang buana di dunia Politik, AHY justru berada di dunia yang bersebrangan.Â
Ya, AHY saat itu masih menjadi seorang abdi negara sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) berpangkat Mayor.
Dikutip dari Wikipedia, AHY pernah berkarier sebagai militer profesional di TNI selama 16 tahun.Â
Dia juga merupakan lulusan terbaik dari Akademi Militer tahun 2000 dan meraih penghargaan Presiden RI, Bintang Adi Makayasa
Adapun saat masih berdinas di ketentraan, AHY pernah mengemban tugas operasi pemulihan keamanan di Aceh tahun 2002 dan operasi perdamaian PBB di Libanon tahun 2006.
Dia juga aktif berkontribusi pada transformasi dan modernisasi dalam tubuh TNI. Lalu, pernah juga menjadi salah satu pendiri Universitas Pertahanan Indonesia.