Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menduga Maksud Adian Minta Prabowo Tak Maju Pilpres 2024

10 Maret 2020   23:09 Diperbarui: 10 Maret 2020   23:12 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


PELANTIKAN Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) dan wakilnya, Ma'ruf Amin rasanya masih dalam hitungan bulan. Itu artinya, kinerja presiden dan wakil presiden Indonesia hasil Pemilihan presiden (Pilpres) 2019 lalu itu belum genap satu tahun.

Namun, konstalasi politik tanah air tentang wacana siapa nama-nama kandidat yang bakal mencalonkan diri pada Pilpres 2024 itu sudah mulai memanas.

Sejumlah Partai politik, bahkan digadang-gadang sudah mulai memunculkan jagoannya masing. Sebut saja, Partai Golongan Karya (Golkar), telah menunjuk atau menjagokan ketua umumnya, Airlangga Sucipto untuk ikut bertarung pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

PDI Perjuangan juga disebut-sebut akan menjagokan Puan Maharani, yang saat ini menjabat Ketua DPR RI. Selain itu, masih ada nama lain, yaitu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) juga tak ketinggalan. Partai yang berlambang kepala burung garuda ini, nada-nadanya masih menjagokan Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum partai untuk maju pada Pilpres 2024. Meski, nama Sandiaga Uno juga disebut-sebut banyak yang menduga akan maju dari partai ini.

Walau, isu tersebut ditepis Sandiaga Uno sendiri, bahwa dirinya tidak akan mencalonkan diri atau maju pada Pilpres 2024, jika Prabowo masih berhasrat untuk mencoba peruntungannya pada pemilihan orang nomor satu di Republik Indonesia.

Selain nama-nama di atas, sejumlah nama lain juga sudah seringkali disebut-sebut berpotensi maju pada Pilpres 2024, terutama oleh para pengamat politik nasional dan sejumlah lembaga survey.

Nama-nama lain yang sering disebut tersebut diantaranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Partai Demokrat, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Agak menggelikan emang dengan apa yang terjadi pada konstalasi politik di tanah air. Pilpres masih sangat lama, tapi gaungnya sudah ramai diperbincangkan dari sekarang. 

Tapi itulah politik, tidak pernah bisa diduga dan diterka. Namun kenyataannya hal itu sudah dan sedang terjadi.

Bahkan, tidak hanya saling memunculkan calon usungannya, perang urat syarap pun tak urung terjadi. Seperti yang baru-baru ini dilontarkan politikus PDI Perjuangan, Adian Napitupulu.

Seperti dilansir jpnn.com Adian mengingatkan Prabowo Subianto untuk bersikap legawa tidak maju lagi sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Walau dia menilai Ketum Gerindra tersebut selalu punya peluang maju sebagai kandidat di pemilihan presiden, termasuk untuk 2024.

"Prabowo Subianto selalu punya peluang, tetapi selalu kalah, itu lho," ungkap Adian kepada jpnn.com.

Politikus PDI Perjuangan itu menambahkan, bisa jadi nanti pesaing Prabowo tak sekuat Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014 ataupun 2019. Kendati begitu, Adian menegaskan bahwa pada Pilpres 2024 nanti Prabowo tak muda lagi.

"Umurnya juga sudah terlalu menua. Bangsa kita kan harus memilih pemimpin yang lebih muda, untuk memercayakan bangsa ini pada yang muda," jelas Adian.

Masih dilansir jpnn.com, Adian pun menyarankan, Prabowo, untuk sebaiknya memberikan peluang kepada tokoh yang lebih muda.

"Kalau Pabowo punya peluang, ya punya, survei mengatakan begitu, tetapi dari peluang yang didapatkan berkali-kali itu dia kalah. Beri kesempatan pada yang lain kenapa sih? Kok doyan banget nyapres," tegas Adian.

Pada kesempatan yang sama, dengan khusus, Adian Napitupulu juga menyampaikan harapan pada Prabowo terkait Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

"Satu kata untuk Prabowo, istirahatlah. Prabowo memang punya peluang, punya pendukung, tetapi masa iya berkali-kali maju enggak memberi kesempatan pada yang lain," pungkas Adian.

Menurut hemat penulis, apa yang diungkapkan Adian terhadap Prabowo Subianto ada benarnya, bahwa Prabowo sudah tidak muda lagi dan selalu kalah setiap kali nyapres.

Tapi jujur, penulis menangkap pernyataan Adian itu bukan semata-mata karena Prabowo sudah tidak muda lagi atau selalu kalah dalam nyapres. Tapi, apa yang diungkapkan Adian ini hanya semata-mata alasan politik.

Tidak bisa dipungkiri, dalam dua kali ikut kontestasi Pilpres (2014 dan 2019), Prabowo Subianto selalu kalah oleh lawannya. 

Namun jangan salah, calon yang dihadapi dalam dua kali pencalonannya tersebut adalah figur yang sudah sangat mengakar di mata masyarakat, yakni Joko Widodo (Jokowi).

Tengok saja, saat berhadapan pertama kali pada tahun 2014, nama Jokowi saat itu tengah dalam popularitas dan elektabilitas yang sangat tinggi.

Sikap sederhananya dalam memimpin Kota Solo, lalu naik pangkat jadi Gubernur DKI Jakarta, membuat Jokowi di harapkan masyarakat tanah air sebagai pemimpin yang benar-benar menjelma sebagai presiden yang pro rakyat. Prabowo pun harus mengakui kekalahannya.

Pada pilpres 2019, kembali dua tokoh sentral ini saling berhadapan. Situasinya kali ini lebih rumit. Jokowi yang dihadapi pada Pilpres 2019 jelas berbeda dengan Jokowi pada 2014 lalu. Kali ini, prabowo berhadapan dengan petahana yang posisinya sudah jauh lebih kuat. Hasilnya, kembali Prabowo harus mengakui keunggulan lawannya.

Nah, itu yang dimaksudkan Adian bahwa Prabowo selalu gagal nyapres. Alasannya jelas bahwa lawan yang dihadapi adalah figur yang sangat mendapatkan dukungan penuh dari rakyat.

Sedangkan kegagalan Prabowo sebelumnya dalam Pilpres terjadi pada tahun 2009, saat dirinya menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Megawati Soekarno Putri.

Itulah tiga kekalahan Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres. Tapi, perlu dicatat dari ketiga kali nyalon tersebut justeru membuat nama Prabowo Subianto semakin kuat di akar rumput. Ini tentunya bakal menjadi lumbung suara tersendiri bagi Prabowo jika pada tahun 2024 kembali mencalonkan diri.

Apalagi, maaf bukan menafikan dengan kandidat-kandiat yang sering disebut-sebut bakal juga meramaikan Pilpres 2024, nama Prabowo masih sangat unggul, setidaknya hingga hari ini.

Terbukti, menurut hasil rilis survey  Median terkait popularitas dan elektabilitas nama-nama sejumlah tokoh yang berpotensi maju dalam Pilpres 2024, menyatakan nama Prabowo Subianto sebagai peraih elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden jika pilpres diadakan saat ini.

Sementara untuk alasan sudah tidak muda lagi, Adian harusnya berkaca pada wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin. Meski usianya sudah tua, dia masih bisa mencalonkam diri meski sebagai wakil presiden.

Artinya, kalau alasannya usia, rasanya tidak cukup alasan juga pernyataan Adian tersebut. Apalagi, siapapun tahu, Prabowo adalah mantan seorang TNI AD yang sejatinya dari segi fisik dan kebugaran lebih baik dibandingkan dengan Ma'ruf Amin.

Nah, berkaitan dengan alasan-alasan Adian tersebut, penulis menangkapnya hanya sebagai ungkapan rasa khawatir bahwa kader-kader PDI Perjuangan yang akan diusungnya pada Pilpres 2024 tidak akan mampu melawan popularitas dan elektabilitas Prabowo.

Sehingga estapet kepemipinan nasional yang selama ini boleh disebut dibawah kendali partai berlambang banteng gemuk moncong putih ini terputus.

Itulah hipotesa penulis, menanggapi apa yang dilontarkan Adian Napitupulu yang meminta Prabowo Subianto tidak mencalonkan diri pada Pilpres 2024 dan menyuruhnya istirahat. Terimakasih

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun