Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

KPAI Kembali Blunder, Masa Iya Renang bareng Pria dan Wanita Bisa Hamil?

23 Februari 2020   14:44 Diperbarui: 23 Februari 2020   15:15 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali menjadi bulan-bulanan publik dan warganet, akibat pernyatan-pernyataannya yang menggelitik dan cenderung kontroversi.

Sebelumnya lembaga yang identik dengan Kak Seto ini pernah menuding PT. Djarum telah melakukan eksploitasi anak melalui program audisi beasiswa bulutangkis Drarum Foundation.

Terang saja, pernyataan tersebut memantik reaksi tak sedap mengarah pada lembaga yang intens membela hak-hak anak itu. Sebaliknya, dukungan terus mengalir pada Djarum Foundation.

Betapa tidak, dari audisi beasiswa inilah tidak sedikit potensi-potensi anak Indonesia dalam bidang olahraga tepok bulu itu terjaring, hingga akhirnya mampu membawa nama baik Indonesia di kancah internasional. Sebut saja, Kevin Sanjaya, Mohamad akhsan dan Alan Budi Kusuma.

Beruntung, ketegangan atau lebih tepatnya kesalah pahaman antara KPAI dengan PT. Djarum tidak berlarut-larut, hingga audisi beasiswa Djarum Foundation kembali bisa dilaksanakan seperti biasanya.

Tapi, baru-baru ini lagi KPAI melakukan blunder dengan pernyataannya. Kali ini datang dari salah seorang komisionernya, Sitti Hikmawati

Seperti dilansir Kompas.TV, Sitti menyebutkan bahwa perempuan bisa hamil jika berenang bareng dengan seorang pria, dan si pria tersebut mengeluarkan sperma.

Sejujurnya penulis cukup kaget dengan pernyataan tersebut. Pasalnya, menurut pemahaman penulis, seorang wanita baru bisa hamil hanya oleh adanya hubungan badan dengan lawan jenis atau seorang pria.

Kemudian, sperma yang dikeluarkan pihak pria ini bertemu dengan sel telur milik perempuan, lalu terjadi pembuahan.

Nah, ini bagaimana bisa seorang Sitti menyimpulkan hanya karena pria dan wanita berenang bareng dalam satu kolam yang sama bisa juga menyembabkan kehamilan. Referensi dia bisa ngomong seperti itu, jelas patut dipertanyakan.

Namun demikian, masih dilansir dari Kompas.TV, Sitti begitu yakin bahwa pemikiran tersebut didapatkan dari sebuah jurnal luar negeri. Jurnal yang mana? Sitti belum mengungkap lebih jelas referensi yang dibacanya.

Hanya saja, Sitti mengatakan ada jenis sperma tertentu yang sangat kuat, meski tidak terjadi penetrasi tapi ada pria yang terangsang saat di kolam renang dan mengeluarkan sperma.

"Pertemuan yang tidak langsung, misalnya, ada sebuah mediasi di kolam renang. Ada jenis sperma tertentu yang sangat kuat, walaupun tidak terjadi penetrasi, tapi ada pria terangsang dan mengeluarkan sperma, dapat berindikasi hamil. Kalau perempuannya sedang fase subur, itu bisa saja terjadi," ucap Sitti Hikmawatty, Komisioner KPAI dilansir dari TribunJakarta.com pada 21 Februari 2020.

Jujur, penulis tidak habis pikir masih ada seorang pejabat yang notebene kaum intelektual bisa memahami apa yang katanya tertulis dalam jurnal luar negeri sedemikian dangkal.

Untuk lebih mengetahui proses kehamilan, penulis coba berselancar di mesin pencarian google, kemudian ketemulah dengan situs Hellosehat.com. dalam situs ini dijelaskan bahwa proses kehamilan bisa terjadi dengan adanya hubungam badan, sehingga akhirnya bertemulah sperma pria dengan sel telur wanita untuk kemudian terjadi pembuahan.

Dalam sekali ejakulasi, seorang pria mampu melepaskan sperma hingga mencapai 40 juta. Namun begitu, dari sekian banyak sperma ini sebenarnya hanya satu yang mampu mencapai sel telur wanita. Yakni, sperma yang paling kuat.

Jadi, kembali pada pernyataan Sitti rasanya mustahil jika karena pria dan wanita berenang pada satu kolam yang sama bisa menyebabkan kehamilan.

Baik, katakanlah ada seorang pria yang terangsang lalu terjadi ejakulasi di kolam renang, rasanya sperma yang dihasilkan pria ini tidak akan mampu bertahan lama hingga mampu mencapai kelamin wanita.

Lagi pula, masa iya si wanita yang berenang di kolam renang jika bersama orang lain, khususnya pria tidak mengenakan pakaian apapun untuk menutupi auratnya. 

Nah, seandainya sperma ini mampu mencapai alat kelamin perempuan, dari mana jalan masuknya. Bingung, kan?

Jadi, penulis pastikan bahwa pernyataan Sitti tentang wanita bisa hamil hanya karena alasan berenang bareng adalah tak berdasar dan mengada-ngada.

Sekarang hanya tinggal kita tunggu, pembelaan seperti apa yang akan dilakukan pihak KPAI, khususnya Sitti terkait pernyataannya tersebut.

Apakah dia akan mengakui kekeliruan atas ucapannya itu atau malah sebaliknya, mempertegas pernyataan sebelumnya. Mari kita tunggu.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun