Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tentang Rasa

5 Oktober 2019   22:10 Diperbarui: 5 Oktober 2019   22:14 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita malam tak akan pernah ada jika siang enggan berlalu membawa segala pilu
Dan... aku masih tetap di sini, pandangi tiap sudut kota ditelan kegelapan
Ya..pekat penuh jelaga
Padahal kata orang, terangnya melebihi siang, gemerlapnya melebihi kerlip bintang

Hanya...Yang aku fahami dengan rasa bukan dengan mata telanjang
Yang ada hanya kejamnya kehidupan malam, tertuang dalam setiap desah kata, atau beringasnya aksara menikam jiwa
Hampa, tak bermakna tak mampu menembus sukma
Meski telah kupuisikan namamu, separuh dari kenangan.

Sumedang, 5 Oktober 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun