Cerita malam tak akan pernah ada jika siang enggan berlalu membawa segala pilu
Dan... aku masih tetap di sini, pandangi tiap sudut kota ditelan kegelapan
Ya..pekat penuh jelaga
Padahal kata orang, terangnya melebihi siang, gemerlapnya melebihi kerlip bintang
Hanya...Yang aku fahami dengan rasa bukan dengan mata telanjang
Yang ada hanya kejamnya kehidupan malam, tertuang dalam setiap desah kata, atau beringasnya aksara menikam jiwa
Hampa, tak bermakna tak mampu menembus sukma
Meski telah kupuisikan namamu, separuh dari kenangan.
Sumedang, 5 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H