"Kamu yakin?" Tanya Lestari memastikan.
"Ya" Jawabnya sambil menganggukan kepala.
"Oke. Kalau gitu kita putus. Kau lebih peduli dengan pekerjaanmu daripada perasaanku sendiri. Bye...!" Dengan amarah, Lestari pun segera meninggalkan tempat itu.
Sejenak hati dan pikiran Tino kacau. Tak lama, pria ini sudah bisa mengendalikan perasaannya. Dia rela mengorbankan cintanya, namun tak sudi melacurkan harga diri demi sebuah rasa dan segepok rupiah.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H