Mohon tunggu...
Elang Langit
Elang Langit Mohon Tunggu... -

nakal...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bidadari Menangis

12 Maret 2013   05:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:57 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian, dilanjukannya kembali membaca catatan ayahnya…

“…sudah dua hari ini bidadariku tidak mau masuk sekolah. Dia hanya terdiam sedih ketika aku tanya. Kuputuskan untuk pergi ke sekolah menemui wali kelasnya. Dari gurunya aku tahu, jika bidadariku malu karena dihina teman temannya, dihina karena mempunyai ayah yang hanya memiliki sebelah kaki. Lalu aku masuk ke kelasnya, memohon pada teman temannya untuk tidak lagi menghina bidadariku.

Indri ingat saat itu, saat dia kembali ke sekolah, tak ada lagi teman yang mengejek dirinya.

*** “…hari ini bidadariku akan menikah dan aku merasa bahagia untuknya. Tugasku sebagai ayah usai sudah, dan tugas itu dilanjutkan oleh suaminya, lelaki yang baik, seorang dokter yang bertugas di daerah pedalaman. Aku menyadari bahwa hariku akan sepi tanpa bidadariku. Mereka memang memaksaku untuk tinggal dengan mereka, tapi aku ingin disini menikmati masa tuaku. Aku menyadari, tidak ada ayah yang sempurna di dunia ini, tapi seorang ayah akan berusaha menjadi sempurna untuk anaknya. Dan aku sudah berusaha

Indri menangis, tangannya bergetar saat menutup lembar catatan itu. Dia menangis merindukan ayahnya tercinta. Dan dia bangga memiliki ayah yang sempurna.

*** Rembang, Maret 2013 Elang

13630645002139635930
13630645002139635930

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun