Lanjutan dari kisah sebelumnya
"Kamu tega sekali sama aku, Lang" lirih suara Alia terdengar bercampur dengan isak tangisnya. "Maafkan aku Alia...aku gak bermaksud untuk..." "Sudahlah Lang...kita putus saja!" ucap Alia, lalu pergi meninggalkan diriku.
Bumi gonjang ganjing, langit kelap kelap katon. Bubar dah...hancur hatiku...aahhhh...oughh...sshhh. Alia meninggalkanku...aduh Gusti...paringi sabar. Alia pasti sangat kecewa denganku...hatinya pasti terluka. Dan semua itu salahku, yang begitu tega memberikan hadiah celana dalam buatnya...bekas lagi. Perlahan aku merasakan....ada sesuatu yang hilang dari hati ini dan ada luka tergores.
**** Malam ini aku kembali sendiri, seperti malam sebelumnya. Hari hariku sepi tanpa Alia. Aku tak mau menyalahkan Andee yang secara gak langsung mensabotase hadiahku buat Alia. Yang harus aku lakukan adalah membuat Alia kembali padaku...aku begitu merindukannya. Aku kembali melamun...mengenang saat saat indah bersamanya. Memikirkan cara untuk mendapatkan Alia kembali.
"Aihh...melamun yee...mikirin sapa neh?" sapaan Winche, waria tetanggaku menghentikan lamunanku. "Eh..mbak Winche...baru pulang mbak?" "Iya nih...koq melamun...patah hati ye?" tanya Winche padaku. "Iya...baru putus sama Alia...mampir mbak...temenin gue" ajakku.
Bagai kucing lihat ikan asin, Winche langsung saja mengiyakan tawaranku.
"Tumben jam segini udah pulang...gak mangkal mbak?" tanyaku. "Aih..rempong deh...baru aja mangkal, udah diuber Satpol..sebel deh..mana belum dapet pelanggan" "Kalo saya booking...tarifnya berapa mbak" "Ehem...tergantung service, kalo special 100 rebu...tapi kalo buat mas Elang, ike kasih diskon deh" ucap Winche dengan mata berbinar. "Nih gue kasih 300 rebu buat mbak" ucapku sambil memberi tiga lembar uang ratusan ribu. "Wow...ini mah dapet super special boo...apapun ike lakuin buat mas Elang" sahut winche sambil membuka baju. "Apaan sih..pake buka baju..napsu amat...jijay gue" "Trus mas Elang mau gimana?" "Ambil ni gitar..trus besok loe ngamen di rumah Alia...bawain lagu untuknya dari gue" ucapku sambil memberikan gitar. "Lagu apa dong?" "Terserah...yang penting lagu cinta...trus pake nama Alia dalam syair lagunya, abis itu..loe kasih hadiah ini buat Alia...oke?" perintahku sambil memberikan bungkusan hadiah buat Alia. "Ok deh..yang penting ike dapet duit...makasih ya mas" Lalu aku masuk ke rumah, meninggalkan winche yang berlari kegirangan sambil bertelanjang dada.
**** Esoknya, Winche mulai ngamen dirumah Alia. "Permisi...uhuu...permisi...jreng...jreng" Winche mulai menyanyi
"Alia..Alia...penari gurun pasir ternama...jreng jreng Alia, Alia...terpesona aku melihatnya "
Pletakkk...sebuah selop dilempar Alia dan mendarat tepat di kepala Winche. "Adawww..." Winche teriak kesakitan, tapi dia tetap terus menyanyi.
"Alia, Alia begitulah panggilan namanya..jreng..jreng Ahhh...aku terpesona....lirikan mata, goyang pinggul dan senyumannya.."
Alia tambah murka, kali ini diambilnya pot bunga...siap untuk dilemparkan ke arah Winche.
"Ampun mbak ampun...ike cuma disuruh mas Elang" "Ngapain Elang nyuruh nyuruh ngamen disini?" "Gak tau mbak...katanya dia kangen sama mbak...ike disuruh menghibur mbak" "Menghibur apaan...berisik tau gak!!" "Ya maaf deh mbak...oh ya, mas Elang menitipkan ini buat mbak" ucap Winche sambil memberikan bungkusan kado. "Ya udah...bilang sama Elang...jangan ganggu saya lagi ya" "Baik mbak...permisi...daaa"
**** Alia merenung sambil memegang hadiah dari Elang, lelaki yang telah menyakiti hatinya. Kemudian dibukanya bungkusan kado itu, ternyata Elang memberikan kepingan CD untuknya. Secarik kertas yang ditulis Elang dalam tempat CD dibacanya
"...Aku tahu kau kecewa karena aku Andai waktu bisa kuputar kembali Aku ingin memperbaiki kesalahanku padamu Tapi waktu tak bisa berputar kembali Maafkan untuk caraku yang bodoh dalam mencintaimu"
Alia kemudian menyobek kertas itu, hatinya terlanjur terluka. Kemudian digenggamnya CD pemberian Elang. Rasa penasaran akan isi dari CD itu membuatnya sejenak melupakan sakit hatinya. Perlahan dia masukan kepingan CD ke dalan CD Rom laptopnya. Lalu dia mulai mengklik tombol play
Tiba tiba, dia merasa begitu merindukan Elang.
**** Tamat *Edisi khusus Ultah Planet Kenthir. Buat AA, sorry coy...nama ayank loe gue pinjem..This is Anfield my Lapak. Fiksi gue cara gue wakakaka. Buat Winche alias Wepe, Ha Ha Ha Buat Om Achmad Albar, sorry..lagu Zakianya gue pinjem wkwkwk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H