Kali ini Takada Gaji diam, dia tidak menjawab. Kemudian kaisar berkata kembali...
"Aku tawarkan padamu uang emas, tapi kau harus tinggalkan Sayuri atau kamu pilih Sayuri, tapi tidak dapat uang seperakpun, bagaimana?".
"Pilihan yang sangat mudah. Hamba jelas pilih uang dong, hamba bisa kaya, toh hamba bisa cari gadis yang lain" ucap Takada mantap.
Sayuri menangis mendengar jawaban Takada, dia tidak menyangka jika Takada lebih memilih uang. Ternyata selama ini dia terbuai janji dan ucapan Takada.
"Baiklah, ini uang emas untukmu. Seandainya kamu memilih Sayuri, bukan hanya Sayuri yang kau dapatkan, tetapi aku juga akan memberi uang yang lebih banyak dari ini" ucap kaisar sambil memberikan sekantung uang emas.
Lalu Takada pamit dan undur diri setelah menerima sekantung uang. Sayuri masih menangis karena rasa kecewa. Kaisar pun mencoba menghibur Sayuri.
"Sudahlah, jangan menangis lagi. Lelaki seperti itu tak pantas kau tangisi. Masih ada pangeran yang begitu mencintaimu, menikahlah dengan putraku, cobalah belajar mencintainya, maukah?"
Sayuri terdiam mendengar ucapan kaisar, ya...dia bisa belajar mencintai. Perlahan Sayuri menganggukan kepalanya.
Akhirnya, pernikahan pangeran dan Sukhabawa Sayuri dilaksanakan dengan meriah. Mereka hidup berbahagia. Karena ketulusan hati, kebaikan dan perhatian dari sang pangeran, lambat laun, Sayuri bisa mencintai bahkan sangat mencintai pangeran.
Benar kata pepatah Jepang, witing tresno jalaran seko kulino, cinta datang karena terbiasa.
***
Tamat
Met weekend
Elang