Banyak hal yang ajaib yang beliau saksikan sepanjang perjalan tersebut, saat Isra Tuhan sampaikan tujuannya yaitu " linuriayhuu min ayatinaa" untuk kami perlihatkan ayat-ayat kami (17:1), dan saat Mi'raj adalah untuk " melihat tanda-tanda kekuasaan Tuhannya  yang paling besar (53:18). Semua pengalaman sepiritualnya yang luar biasa walaupun cuman perjalanan sebagian malam namun menguatkan kembali keyaqinan akan perjuangannya. Ummu hani berpesan agar belaiau tidak  ceritakan ini ke masyarakat karena  nnti mereka mendustakanmu. "saya tetap harus menceritakan ini karena sangat penting", demikian kata rasulullah saw.
Akibat kisah Isra mi'raj inilah kemudian beliau makin didustakan karena dianggap tidak rasional, kecuali Abu Bakar Siddiq yang menerima cerita itu kalaupun lebih aneh dari itu Abu Bakar akan percaya selalgi yang menyampaikan rasulullah saw.
Secara bahsa m'raj artinya "tangga" atau "tempat naik " rasulullah saw saat mi'raj artinya naik sampai ke langit tujuh ke siddratilmuntha. Mi'raj bagi Rasulullah saw sangat menguatkan jiwa dan kepercayaan penuh akan kehendak dan iradhah Ilahu. Bagi kaum muslimin mi'rajnya adalah shalat lima waktu  dalam sehari yang hukumnya wajib. Dengan menjalankan shalat lima waktu dengan baik dan benar, dan Bersabar atas semua yang terjadi sambail tetap memohon kebajikan dan dibukakan pintu jalan. "Hai orang-orang beriman mintalah tolong pada Allah dengan  sabar dan shalat, sesunguhnya Allah berserta orang-orang yang sabar (2:153)
Wallahu'alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H