Mohon tunggu...
Septian Dwi Permana
Septian Dwi Permana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Nama saya Septian Dwi Permana kelahiran Jawa Timur pada 11 September 2002

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Masalah Belajar karena Bermain Game Berlebihan

28 Mei 2023   10:58 Diperbarui: 28 Mei 2023   11:06 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi dan industri game telah memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah pendidikan, khususnya dalam hal motivasi belajar. Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengeksplorasi hubungan antara bermain game dan kinerja akademik, dan sebagian besar menunjukkan adanya korelasi negatif antara keterlibatan berlebihan dalam permainan dan kecenderungan untuk malas belajar. Artikel ini akan membahas beberapa alasan mengapa game dapat membuat seseorang malas belajar.

  • Gangguan konsentrasi:

Bermain game sering kali melibatkan tingkat keterlibatan yang tinggi, di mana pemain terfokus pada pencapaian tujuan dalam permainan tersebut. Akibatnya, konsentrasi mereka teralihkan dari tugas-tugas akademik yang penting, seperti mengerjakan pekerjaan rumah atau mempersiapkan ujian. Keterlibatan berlebihan dalam permainan dapat mengganggu pola pikir yang teratur dan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk fokus dan berkonsentrasi pada pembelajaran.

  • Kehilangan waktu:

Game sering kali sangat menarik dan adiktif, dan pemain sering kali kehilangan jejak waktu saat terlalu terlibat dalam permainan tersebut. Jam-jam yang seharusnya digunakan untuk belajar dapat terbuang sia-sia karena kecanduan bermain game. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas dan mempersiapkan ujian dapat mengakibatkan penurunan kualitas hasil belajar dan kinerja akademik yang buruk.

  • Perasaan kenyamanan palsu:

Bermain game sering memberikan pengalaman instan yang menyenangkan dan memuaskan. Pemain dapat merasakan prestasi dan keberhasilan dalam permainan tersebut tanpa harus menghadapi tantangan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat menciptakan perasaan kenyamanan palsu yang mengurangi motivasi untuk belajar dan meningkatkan ketergantungan pada hiburan instan.

  • Kurangnya tanggung jawab:

Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk bermain game dapat mengakibatkan pemain mengabaikan tanggung jawab mereka terhadap tugas-tugas akademik dan pembelajaran. Mereka mungkin cenderung menghindari beban kerja yang sulit atau tugas yang membutuhkan usaha ekstra, memilih untuk menghabiskan waktu dalam dunia virtual permainan yang lebih mudah dan menghibur.

  • Kurangnya interaksi sosial:

Bermain game seringkali dilakukan secara individu dan dapat mengisolasi pemain dari interaksi sosial yang nyata. Ketika pemain lebih memilih bermain game daripada terlibat dalam diskusi kelompok atau belajar bersama teman sebaya, hal ini dapat menghambat pertukaran ide dan kolaborasi yang penting untuk pembelajaran yang efektif.

            Dalam era digital ini, fenomena malas belajar akibat bermain game berlebihan menjadi masalah yang semakin umum terjadi di kalangan anak muda dan remaja. Namun, sebagai individu yang beriman, kita dapat mencari solusi dalam perspektif tafsir Alquran untuk mengatasi masalah ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas juga secara rinci perspektif tafsir Alquran tentang malas belajar akibat bermain game berlebihan dan menyajikan solusi-solusi mendalam yang diilhami oleh ajaran suci ini.

  • Refleksi terhadap Prioritas dalam Kehidupan

Dalam Alquran, Allah menekankan pentingnya menentukan prioritas dalam kehidupan kita. Surah Al-Qasas ayat 77 mengingatkan kita untuk mencari pengetahuan tentang Allah dan ajaran-Nya sebagai prioritas utama. Dalam konteks ini, belajar dan pengembangan diri melalui pendidikan menjadi tanggung jawab yang harus diutamakan. Dengan memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang ciptaan Allah dan tujuan hidup kita, kita dapat membangun motivasi yang kuat untuk belajar dengan sungguh-sungguh.

  • Pengendalian Nafsu dan Hati yang Terpengaruh

Dalam Alquran, Allah menekankan pentingnya mengendalikan hawa nafsu dan menjaga hati agar tidak terpengaruh oleh godaan duniawi. Surah Al-Hadid ayat 16 mengingatkan kita untuk tidak membiarkan nafsu kita menguasai kita. Bermain game secara moderat bukanlah masalah, tetapi ketika bermain game berlebihan menggantikan tanggung jawab belajar, kita perlu mengendalikan keinginan tersebut. Dengan mengingatkan diri sendiri tentang tanggung jawab kita sebagai hamba Allah yang beriman, kita dapat mengendalikan keinginan untuk bermain game berlebihan dan fokus pada belajar.

  • Membangun Keseimbangan Antara Dunia dan Akhirat

Alquran mengajarkan pentingnya mencari keseimbangan antara dunia dan akhirat. Surah Al-Qasas ayat 77 mengingatkan kita untuk mencari kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dalam konteks belajar dan bermain game, kita perlu memahami bahwa belajar adalah investasi jangka panjang yang memberikan manfaat tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Meskipun bermain game boleh dilakukan sebagai hiburan, kita harus memastikan bahwa hal itu tidak mengganggu kewajiban kita untuk belajar dan mempersiapkan diri untuk masa depan.

  • Mengatur Waktu dengan Bijak

Alquran mengajarkan kita untuk mengatur waktu dengan bijak. Surah Al-Isra ayat 78 menekankan pentingnya mengatur waktu untuk melakukan kegiatan yang membawa manfaat spiritual dan intelektual. Dalam konteks ini, kita perlu memberikan perhatian khusus pada belajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun