kala itu, malam sempurna di mataku
rembulan duduk di antara awan dan kerinduan
matahari melihatnya dari kejauhan
selalu begitu, setiap malam datang padaku
gelap hilang karena cahaya kecintaan
duka tenggelam karena riang kenangan
kini, rembulan yang kupeluk dari kejauhan
dan matahari yang warnanya tak pernah temu kepudaran
adalah kita yang tak pernah terhapuskan
okt 24
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!