Sebagaimana diketahui, banyak sekali amalan di bulan Ramadan yang biasa diamalkan agar mendapatkan nilai kesempuarnaan dalam ibadah selama Ramadan.
Dari sekian banyak amalan yang biasa dilakukan di bulan Ramadan, salahsatu amalan yang sudah pasti diketahui seorang muslim yang melaksanakan puasa adalah bacaan doa berbuka puasa.
Hampir dipastikan semua orang yang melaksanakan puasa, mengetahui bacaan doa berbuka puasa yang menjadi amalan sunah ketika berpuasa.
Sebagaimana diketahui, bacaan doa berbuka puasa yang menjadi salahsatu amalan di bulan Ramadan adalah sebagai berikut;
"Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa 'alaa rizqika afthortu birahamatika yaa arhamarraahimiin"
Dari mulai anak kecil yang baru belajar berpuasa, sampai orangtua yang sedang menjalankan kewajibannya pasti tahu doa berbuka puasa tersebut.
Namun tahukah kamu, kapan seharusnya amalan doa berbuka tersebut dibacakan?
Tentu akan banyak yang menjawab bahwa doa itu dibacakan ketika berbuka puasa, tepatnya setelah azan Magrib, sebelum membatalkan puasa.
TIdak salah memang, tapi tidak tepat.
KH. Rosidin, sesepuh Pondok Pesantren Cintawana Tasikmalaya, mengatakan bahwa memang doa berbuka puasa itu seharusnya dibaca setelah melakukan pembatalan puasa ketika berbuka.
Namun begitu, doa tersebut tidak dibaca ketika setelah azan sebelum makan atau minum, melainkan setelahnya.
Kenapa demikian, KH. Rosidin menyebut bahwa doa sebelum makan atau minum ketika berbuka puasa, sama dengan doa sebelum makan dan minum ketika tidak sedang berpuasa.
Jadi, doa yang dibaca setelah azan Magrib sebelum berbuka adalah;
"Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa 'adzaabannaar"
Setelah membaca doa itu kemudian melakukan pembatalan puasa dengan makan atau minum sesuatu.
Setelah membaca doa sebelum makan, lalu melakukan pembatalan dengan makan atau minum, barulah doa berbuka puasa yang biasa itu dibacakan.
Ketika saya bertanya kenapa demikian, KH. Rosidin menjelaskan bahwa itu disebabkan karena melihat dari makna doa berbuka puasa.
"Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
Dalam doa tersebut dijelaskan dengan kata 'Ya Allah, untukMu aku berpuasa' yang artinya, doa tersebut dibaca setelah puasa kita selesai.
Tanda selesainya puasa adalah melakukan pembatalan puasa dengan makan atau minum.
Kesimpulan
Doa yang sebaiknya dibaca sebelum makan dan minum setelah azan Magrib sebelum berbuka puasa adalah bacaan doa sebelum makan yaitu membaca;
"Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa 'adzaabannaar"
Kemudian setelah membaca doa sebelum makan, lalu melakukan pembatalan dengan makan dan minum walaupun sedikit, baru membaca doa yang biasa dibacakan yaitu;
"Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa 'alaa rizqika afthortu birahamatika yaa arhamarraahimiin"
Lalu, apakah kita berdosa karena tidak melakukan sebagaimana diuraikan dalam uraian ini?
Tentu saja tidak berdosa, hanya saja kita tidak mendapatkan pahala kesempurnaan dalam berdoa.
Wallahu a'lam, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H