Mohon tunggu...
taufiqelhida
taufiqelhida Mohon Tunggu... Penulis - orang gila

Penulis Penggambar Pemula

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(ECR #5) Rangkat I'm In Love

29 Oktober 2012   17:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:14 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Terimakasih Bunda..." Aku mulai terharu dan semakin terharu saat pelukan yang tak kalah hangatnya kudapatkan dari Mommy, Dorma, Cici Jingga, Mbak Asih, Mbak Sekar dan yang lainnya yang aku lupa menghafal satu persatu namanya. Aku terlalu lena dalam haru sampai-sampai aku pun tidak menyadari kapan perginya segala rasa takut, gelisah dan ragu yang tadi sempat menyerang hatiku.
Kehangatan dan keramahan mereka membuatku lupa pada gugup yang tadi hampir menghancurkan kepercayaan diriku.

"Terimakasih untuk anugerah ini yaa Alloh.." Syukurku dalam hati, haru dan bahagia menjadi satu. Tak sanggup aku melukisnya, rasanya terlalu anggun sebuah kata-kata untuk menerangkan kehangatan yang dibangun dari cinta sederhana berbalut ketulusan yang terlahir dari hati para warga Rangkat.

"Semangat datang di Desa Rangkat!" Sambut Pak Edy Priyatna yang kekasihku bilang beliau adalah sesepuh sekaligus Ketua Rw, sembari menyalamiku dengan menyimpan tangan di dadanya, menyusul kemudian Ayah Windu. Yang membuat aku semakin bangga dan bahagia adalah, ternyata jagoannya Desa Rangkat yaitu  Mas Kades Hans dan Pak Rt. Ibay juga ikut menyambut kedatanganku.
Ini luar biasa, sangat indah. Cinta sederhana yang mereka berikan untukku dikunjungan pertamaku ke Desa Rangkat ini meninggalkan jejak yang mungkin sukar terhapus dalam ingatanku. Aku terharu.

***

"Sudah sore Oi, mau nginep apa mau pulang?"
Kekasihku menyadarkanku dari keharuan ini, bahwa aku harus menyudahi pertemuan ini, sebab masih akan ada episode-episode cinta sederhana setelah kami menikah nanti.

"Pulang saja.." Jawabku lirih, "tidak baik seorang perempuan menginap di rumah seorang lelaki yang belum halal baginya," lanjutku.
Rasanya terlalu cepat harus kuakhiri kehangatan cinta sederhana, yang kudapatkan dari kunjunganku ke Desa Rangkat ini.

"Baiklah kalau begitu, kita siap-siap sekarang ya Oi,,? Biar tidak kemalaman di jalan." Ajak kekasihku.
Dan akupun segera berpamitan kepada orang-orang yang memiliki wajah penuh cinta dan ketulusan itu.

"Hati-hati di jalan Nang El, Dhenok Zaa, jangan ngebut." Pesan Bunda Enggar kepada kami.
"Antarkan sampai pintu rumahnya ya El, dan sampaikan salam kami untuk keluarga dirumah ya Nak Zaa?" Sambung bunda mertuaku. Aku tersenyum takzim. Dan kulihat senyum yang ramah dari seluruh warga Desa Rangkat yang hadir melepas kepulanganku, aku hampir menitikkan airmata haru. Namun aku berusaha menahannya untuk tidak jatuh.

"InsyaAlloh Bunda, terimakasih untuk kehangatan dan keramahan ini. Sungguh Zaa tak sabar ingin segera halal menjadi warga Desa Rangkat." celotehku spontan.
Dan yang hadirpun tertawa menggoda kami.
"Ah... Rangkat.. I'm in love!"

# Oi (B. Hongkong) = Cinta.

Zaa

29-10-2012.

*note : Zaa sudah berusaha beberapa kali utnuk registrasi Kompasiana tapi selalu gagal. Akhirnya  diputuskan untuk diposting memakai akun saya (el hida) saja demi kelancaran ECR #5 episode Cinta Santri  Rangkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun