Senja telah sempurna tenggelam di ufuk barat, Fietry kembali ke tenda untuk bercengkrama bersama para gadis desa Rangkat yang ceria. Kang Inin sedang menyiapkan kayu bakar tuk menyalakan api unggun. Cupi sedang membumbui jagung untuk di bakar nanti, dibantuin Ningwang dan Acik. Fietry membantu Mommy memasukkan teh untuk membuat minuman hangat. malam ini tentu akan menjadi sangat menyenangkan.
Drrrtt...Drrrtt...
Hp Fietry bergetar, sinyal di Gunung Naras(i) cukup bagus karena telah di bangun tower untuk memfasilitasi komunikasi antar warga. Sebuah sms menanti untuk di baca beserta sebuah nama yang tak asing bagi Fietry.
Kades Rangkat
Fiet, sebenarnya apa yang kamu rasa terhadapku?
Fietry menekan tombol Close, dan mengembalikan Hp ke saku bajunya. lalu melanjutkan kesibukan membantu Mommy. Diam adalah cara terbaik untuk mengungkapkan rasa, tak memberi harapan juga tak melukis luka dengan tak bicara sepatahpun kata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H