Mohon tunggu...
Fitriyani
Fitriyani Mohon Tunggu... Freelancer - Junior Editor at Delilahbooks.com

A woman who loves writing story beyond her imagination.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Skripsi oh Skripsi: Bikin Stres Sampai Depresi, Bahkan Nekad Bunuh Diri

14 Oktober 2014   17:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:04 9717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buset! Nih dosen malah nantang saya untung menyelesaikan proposal dalam waktu satu minggu saja. Alamak, gimana bisa.?Kang Aan tidak menerima penolakan dan pembelaan dari saya. Akhirnya mau tak mau kuterima juga tantangannya.

Aku pulang ke asrama dengan perasaan gundah yang bertambah-tambah. Masih bingung bagaimana caranya memenuhi tantangan dari dosen muda itu. Beberapa hari berlalu, aku masih berkutat dengan kegalauan. Kerjaku cuma di kasur aja, baca buku tapi isinya gak masuk ke otak. Asyik ngelamun aja. Sampai akhirnya aku menelepon sahabatku di Cirebon, dia kuliah di IAIN SN Cirebon. Aku cerita kesulitanku memulai skripsi. Mendengar ceritaku, Azis bersedia membantuku menyusun proposal skripsi dengan memberi rujukan buku-buku yang bisa kupakai dan bagaimana aku memulai. Akupun berhasil menaklukkan tantangan dari kang Aan untuk menyelesaikan proposal dalam waktu satu minggu. Proposal jadi, aku langsung seminar dan mendapatkan pembimbing.

14132588521955903394
14132588521955903394

Usai seminar aku langsung pulang ke Cirebon agar bisa fokus mengerjakan skripsi. Tapi dua minggu kemudian aku dapat kabar kalau permohonan wawancaraku kepada narasumber utama skripsiku diterima.  Akupun kembali ke Jakarta melakukan wawancara, 20 Mei 2014 aku bertemu Quraish Shihab untuk wawncara Skripsi. Masalah kembali datang ketika selesai wawancara aku meminjam modem teman untuk bisa browsing, saat install modem, tiba-tiba layar laptopku menjadi hitam dan tak bisa digunakan. sudah direstart berkali-kali tapi tak kunjung membaik. fiuh...aku hanya bisa mengelus dada. sumber skripsi ada di sana semua, dan kini semuanya hilang tak bersisa.

Aku kembali ke Cirebon dan meminta bantuan temanku untuk meninstall ulang laptopku. Aku sempat meminjam laptop temanku yang lain agar bisa mengerjakan skripsiku. Belum lagi bimbingan dengan dosen yang dilakukan via email agak tersendat karena ternyata dosenku pakai linux sehingga data yang ia kirimkan tidak bisa dibaca dari laptop yang memakai windows. Masalah teknologi benar-benar menghambat. Akhirnya laptopku pun di instal ulang dengan menggunakan aplikasi linux, sehingga koreksian dari dosen pembimbing bisa terbaca oleh ku.

Tidak berhenti sampai disitu, aku yang masih awam dalam penggunaan linux berkali-kali mengalami masalah. Bahkan saat mengatur footnote dan mengatur file agar bisa diprint harus bolak balik karena kesalahan teknis yang tak kupahami. Benar-benar bikin stress berkepanjangan. Hingga kemudian aku berhasil menyelesaikan skripsiku di ujung semester delapan. Disaat pengisian KRS untuk semester berikutnya telah dimulai. Maka, jika aku ingin mendaftar sidang skripsi aku harus membayar sebesar 4,7 Juta rupiah. Arrgghhh...uang darimana?

Akupun pasrah. Meski proses yang kujalani hanya tinggal sidang agar bisa memperoleh gelar sarjana, tapi kondisi finansial ini tak mungkin bisa menolongku. Aku pasrah, jikapun tak berhasil menjadi sarjana setidaknya aku telah berusaha sampai sekuat yang aku bisa. Kukabarkan hal ini kepada keluarga di kampung halaman, tak ada lagi yang bisa kulakukan.

Dengan langkah gontai dan airmata yang menetes aku pulang ke asrama. Aku pasrah, benar-benar pasrah. Sampai di asrama, teman sekamarku memanggil. Dia yang mengetahui keadaanku menawarkan bantuan, meminjamiku uang agar bisa daftar sidang skripsi. Aku tak bisa berkata apa-apa, aku terlalu terkejut dengan pertolongan tak terduga ini.  Aku pun berterimakasih padanya, dan tentunya bersyukur kepada Allah SWT karena berkenan menolongku lewat perantara teman sekamarku.

Singkat cerita aku dinyatakan lulus sidang pada tanggal 15 Agustus 2014. keluar ruangan sidang aku terduduk dengan lemas di lobi kampus yang saat itu sepi karena perkuliahan masih libur. Di sana aku menangis, menangis karena lega dan terharu. Semua usahaku terbayar sudah. Meski tak mendapatkan nilai A, setidaknya aku telah berusaha sekuat tenaga untuk membuat diriku layak meraih gelar sarjana. Perjuangan terakhir mengerjakan skripsi setelah 3,5 tahun menempuh perkuliahan.

14132589291496741722
14132589291496741722

Selesai sidang aku masih harus revisi, memangkas banyak bagian di Bab 2 dan menambah banyak kajian di Bab 4. aku hanya diberi waktu tiga minggu untuk menyelesaikan revisi, agar uang SPP yang kubayarkan bisa kembali. selesai revisi, tinggal print dan burning ke cd. aku minta bantuan teman satu kost untuk burning file skripsiku ke cd, namun cd-nya malah gak kebaca di laptop dia. Aduh, pusinglah saya. esoknya pagi-pagi aku ke tempat print dekat kosan, berharap bisa burning file disana, ternyata komputernya lagi eror. aku belum putus harapan, semoga tempat print di kampus bisa melakukannya. namun sesampainya aku disana ternyata tempatnya tutup. sedangkan di kantor jurusan tidak bisa melakukan burning. Aku pun tak kuat lagi, aku mojok di tangga paling atas gedung A kampusku. menumpahkan semua perasaanku, aku menangis. tersedu. mengapa begitu susah, padahal tinggal langkah terakhir saja. sedangkan tenggat waktu dua minggu hanya tinggal dua hari lagi. puas menangis, kulangkahkan kakiku ke kantor, dimana aku baru saja seminggu bekerja disana. Bosku mengijinkanku burning file lewat komputer kantor. Akhirnya selesai juga. besoknya kuserahkan semua data dan hardcopy skripsi. hari itulah dinyatakan sebagai hari kelulusanku. Leganya bukan main. tuntas sudah semua perjuanganku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun