Fadlan bangkit, mengulurkan tangannya yang kemudian disambut Arinda. Berdua mereka menyusuri rel kereta itu sambil bergandengan tangan. Menyambut masa depan di ujung perjalanan, dan meninggalkan masa lalu jauh di belakang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!