"Diam kau!" bentakku (sepelan mungkin agar aku tak dikira gila karena bicara pada notebook). "Aku cuma bisa hal-hal yang sederhana," aku mengambil stylus pen dari docking, menggenggam, lalu menatap notebook itu.
"Dakara, tanomu yo, Eisaa kun! Boku mo, mirai wo kaemasu! Tetsudai kurenai ka?" kataku. Entah oleh apa, tiba-tiba notebook itu tak lagi mencibir, mengangguk kecil. "Sa! Ganbatte!"
"Kau tak pernah bilang bisa bahasa Jepang" katanya. "Kau tak pernah tanya" kataku. Kami tertawa.
"Tanondazo, Eisaa kun!"
***
![Sumber: acerid.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/11/19/thumbnail-6-600x397-583025cd759373d712f461f6.png?t=o&v=555)
Dakara, tanomu yo, Eisaa kun! Boku mo, mirai wo kaeru ga dekiru! Tetsudai kurenai ka?: Karena itu, aku minta padamu, Acer kun! Aku juga bisa mengubah masa depan! Tolong ya?
Tanondazo: Aku berharap banyak padamu.
Sampeyan (Jw): Kamu.
Jaga wana: Polisi hutan.
Nggantholi (Jw): Mengait dengan sabit.