Hal ini karena pertanian itu tidak seperti bisnis online yang bisa modal minim. Bertani itu perlu beli bibit, pupuk, pestisida, sewa lahan bagi yang tidak punya lahan, sewa mesin olah tanah, dsb. Memang ini bisa dihutangkan dan dibayar ketika panen, tapi tetap saja resikonya terlalu besar dan jika gagal panen  atau harga tidak sesuai maka kita tidak bisa bayar biaya nya. Maka dari itu pemodal juga ketat sekali soal memberikan pinjaman.
Semangatnya setengah-setengah dan gak mau belajar
Jujur saja, semangat ini paling yang susah dipertahan. Karena setelah menghadapi kenyataan sisi gelap pertanian membuat kita yang tadinya menggebu-gebu bisa menjadi putar haluan. Terbukti dengan sangat sedikit anak muda yang mau kembali menjadi petani. Kita mungkin bisa kekurangan semua faktor diatas. Tapi selama kita punya semangat, perlahan lahan kita pasti bisa sukses dibidang pertanian walau lama. Tapi jangan kira semangat itu hal yang simpel, kamu harus benar-benar tahan dengan semua kesulitan yang kamu hadapi dan terus berusaha dan belajar. Ini jelas tidaklah mudah.
Tapi tenang, ada cara mempermudah untuk sukses meski ada kesulitan-kesulitan diatas. Caranya adalah dengan menjadi midle man di bidang pertanian.Â
Midle man adalah orang yang menjadi perantara penyaluran hasil tani ke pembeli atau konsumen. Sebenarnya hal ini juga tidak berarti sangat gampang, hanya saja kesulitan utama pertanian khususnya di Indonesia paling besar ketika melakukan hal-hal teknis. Dengan menjadi midle man, kita bisa tetap mendapatkan keuntungan dengan resiko yang lebih sedikit meskipun masalah teknis sedang datang.
Setelah mengetahui hal ini petani harusnya petani juga bisa sadar untuk bisa level up pertanian mereka yaitu dengan melakukan apa yang dilakuakn midle man terhadap hasil panen mereka sendiri. Misal harga pasaran anjok, kalau petani biasa dia akan ngomel-ngomel harga anjok. Tapi kalau petani advance dia bakal olah hasil panen nya ke produk olahan sehingga ada added value dan harga nya bisa didongkrak naik. Itu masih salah satu contoh apa yang dilakukan midle man.Â
Intinya midle man ini lebih fokus untuk meningkatkan keuntungan bisnis dari pertanian nya dan urusan teknis pertanian diserahkan kepada petani. Tapi kalau petani mau level up, mereka harus mau lakukan ini. Tantangannya bagi petani jadi lebih besar, tapi potensi berkembangnya juga lebih besar. Semua orang yang sukes di bidang pertanian pasti melakukan hal ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H