Mohon tunggu...
Sutrisno S Parasian Panjaitan
Sutrisno S Parasian Panjaitan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kaizen | Complex being | Miscellaneous

Be Better. Maksimalkan Potensi.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mau Sukses di Bidang Pertanian? Baca Artikel Ini dan Terapkan

19 Juni 2024   05:55 Diperbarui: 19 Juni 2024   06:00 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Disunting oleh: el.di with Canva

Pertanian itu ilmunya gak susah, level kesulitannya hampir sama dengan belajar biologi umum. Yang susah itu beradaptasi dengan kondisi dan orang-orang yang ada di lingkup pertanian itu. Dan kesulitan juga jadi bertambah kalau kita tidak punya faktor-faktor tertentu. Mari aku jabarkan satu-satu.

Beradaptasi dengan kondisi dan orang-orang

Untuk beradaptasi dengan kondisi berarti kita harus siap dengan:

  • keadaan lingkungan(cuaca, kesuburan tanah, ketersediaan air, serangan hama dan penyakit, dsb) 
  • keadaan harga pasar yang tidak menentu yang mana sebisa mungkin kita harus bisa prediksi kapan saat panen dengan harga terbaik disesuaikan dengan biaya produksi.
  • kebijakan pemerintah yang mana ini dampaknya sangat besar ke kelangsungan kegiatan bertani kita (import/eskport, subsidi, pembatasan-pembatasan tertentu, dsb) 
  • keadaan infrastruktur, jalanan, irigasi, dsb. Ini sangat penting untuk kegiatan bertani.
  • kemajuan teknologi yang mana ini menuntut kita untuk terus belajar akan inovasi baru mengenai pertanian.
  • keadaan modal, meskipun terdengar klise tapi pertanian itu sangat perlu modal.

Beradaptasi dengan orang-orang sendiri disini artinya:

  • kita harus bisa memastikan tidak ada yang merusak atau mencuri tanaman pertanian kita
  • kita harus bisa bernegosiasi dengan para pekerja upahan yang membantu kita jangan sampai mereka kerja tidak benar
  • kita harus bisa bernegosiasi dengan para tuan tanah tempat kita menyewa dan para pengepul dimana kita menjual hasil panen
  • kita harus bisa memastikan orang-orang yang bekerja bersama kita atau yang kita bina mau belajar dan menerapkan pengetahuan yang benar tentang pertanian
  • kita harus bisa memastikan orang-orang yang berurusan dengan kita jujur dan bisa dipercaya
  • kita harus bisa memastikan bahwa kita bisa diterima dengan baik baik diri kita, ide, dan juga hal-hal yang kita lakukan

Nah sering kali hal diatas menjadi semakin berat kalau kita bukan orang yang lahir dari keluarga petani, tidak pernah bertani, tidak punya modal. Tapi yang paling parah adalah kalau kita semangatnya setengah-setengah dan gak mau belajar. Biar lebih jelas, mari aku jabarkan juga.

Bukan lahir dari keluarga petani

Pada umumnya petani itu pasti tinggal dekat dengan lahannya, otomatis dia juga dekat dengan masyarakat sekitar. Selain hal ini juga memastikan kita sudah terbiasa dengan kegiatan bertani, lahir dari keluarga petani juga memberikan kemungkinan kita supaya lebih mudah diterima di lingkungan. Karena selain kredibilitas kemampuan bertaninya juga lebih diakui, kedekatan emosional juga sudah terbangun. Efeknya kita jadi lebih mudah untuk mengajak orang-orang sekitar untuk bekerja sama dan berinteraksi.

Tidak pernah bertani dan hanya mengandalkan teori

Hal ini sebenarnya bisa diakali dengan memahami teknologi dan pengetahuan terkini. Hanya saja ketrampilan itu perlu dedikasi dan tidak bisa dibangun hanya dalam satu malam. Hal ini juga mempengaruhi kredibilitas kita. Karena kalau kita ahli secara praktek, orang-orang akan mengakui kita dan membuat kita akan lebih diterima dan dipercaya. Hal ini butuh kesabaran dan ketekunan yang perlu diasah dalam kurun waktu yang tidak singkat.

Tidak punya modal dan lahan

Hal ini karena pertanian itu tidak seperti bisnis online yang bisa modal minim. Bertani itu perlu beli bibit, pupuk, pestisida, sewa lahan bagi yang tidak punya lahan, sewa mesin olah tanah, dsb. Memang ini bisa dihutangkan dan dibayar ketika panen, tapi tetap saja resikonya terlalu besar dan jika gagal panen  atau harga tidak sesuai maka kita tidak bisa bayar biaya nya. Maka dari itu pemodal juga ketat sekali soal memberikan pinjaman.

Semangatnya setengah-setengah dan gak mau belajar

Jujur saja, semangat ini paling yang susah dipertahan. Karena setelah menghadapi kenyataan sisi gelap pertanian membuat kita yang tadinya menggebu-gebu bisa menjadi putar haluan. Terbukti dengan sangat sedikit anak muda yang mau kembali menjadi petani. Kita mungkin bisa kekurangan semua faktor diatas. Tapi selama kita punya semangat, perlahan lahan kita pasti bisa sukses dibidang pertanian walau lama. Tapi jangan kira semangat itu hal yang simpel, kamu harus benar-benar tahan dengan semua kesulitan yang kamu hadapi dan terus berusaha dan belajar. Ini jelas tidaklah mudah.

Tapi tenang, ada cara mempermudah untuk sukses meski ada kesulitan-kesulitan diatas. Caranya adalah dengan menjadi midle man di bidang pertanian. 

Midle man adalah orang yang menjadi perantara penyaluran hasil tani ke pembeli atau konsumen. Sebenarnya hal ini juga tidak berarti sangat gampang, hanya saja kesulitan utama pertanian khususnya di Indonesia paling besar ketika melakukan hal-hal teknis. Dengan menjadi midle man, kita bisa tetap mendapatkan keuntungan dengan resiko yang lebih sedikit meskipun masalah teknis sedang datang.

Setelah mengetahui hal ini petani harusnya petani juga bisa sadar untuk bisa level up pertanian mereka yaitu dengan melakukan apa yang dilakuakn midle man terhadap hasil panen mereka sendiri. Misal harga pasaran anjok, kalau petani biasa dia akan ngomel-ngomel harga anjok. Tapi kalau petani advance dia bakal olah hasil panen nya ke produk olahan sehingga ada added value dan harga nya bisa didongkrak naik. Itu masih salah satu contoh apa yang dilakukan midle man. 

Intinya midle man ini lebih fokus untuk meningkatkan keuntungan bisnis dari pertanian nya dan urusan teknis pertanian diserahkan kepada petani. Tapi kalau petani mau level up, mereka harus mau lakukan ini. Tantangannya bagi petani jadi lebih besar, tapi potensi berkembangnya juga lebih besar. Semua orang yang sukes di bidang pertanian pasti melakukan hal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun