Mohon tunggu...
El-Shodiq Muhammad
El-Shodiq Muhammad Mohon Tunggu... profesional -

"Sering aku perhatikan, mereka berdebat bahkan kadang saling menghujat hanya karena beda sumber bacaannya" (Gus Mus)\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dibuang Cak Imin, Mahfud-Rhoma Pukul Balik PKB

21 Mei 2014   14:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:17 2336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan politik di tanah air pasca Pileg begitu cepat dan dinamis. Tak sedikit mereka yang tadinya sejalan di Pileg harus berpisah kala menentukan Capresnya masing-masing. Sebaliknya, mereka yang tadinya berada di jalur berlawanan mendadak harus merapat dan berada dalam satu jalur dan gerbong dalam mendukung salah satu Capres. Itulah realitas yang tak bisa dibantah dalam dunia politik!

Dalam internal PKB sendiri, ada dua tokoh yang harus meninggalkan gerbong partai yang dipimpin Cak Imin tersebut. Mereka adalah Mahfud MD dan Rhoma Irama, dua-duanya adalah tokoh yang sebelum Pileg lalu didaulat oleh Cak Imin sebagai Capres dari PKB. Alasan mereka meninggalkan PKB pun sama; kecewa dengan cara Cak Imin memperlakukan mereka, tentu juga karena perbedaan pilihan politik individual dari mereka masing-masing. Mahfud MD dan Rhoma Irama kini justru menjadi bagian dari Capres Prabowo Subianto. Hal ini tentu menjadi tambahan tenaga yang cukup signifikan bagi Prabowo-Hatta.

Arah Politik Rhoma Sudah Terbaca dari Awal

Sejak Pemilukada DKI dua tahun lalu, Rhoma sudah berseberangan dengan Jokowi. Makanya tak heran jika pada akhirnya PKB berkoalisi dengan PDI-P yang mengusung Jokowi, ia enggan mengikutinya. Meski aroma kekecewaan akibat ia tak diperjuangkan Cak Imin secara sungguh-sungguh sebagai Capres tak bisa dielakkan, namun ia punya alasan sahih untuk tidak ikut mengikuti langkah Cak Imin dan kawan-kawan.

Langkah politik Rhoma yang mencabut dukungannya dari PKB pun juga sudah diprediksi Cak Imin sendiri. Cak Imin menjadikan ketidak cocokan Rhoma pada Jokowi di pilkada DKI lalu sebagai alasannya.

"Jadi jauh sebelum pileg 2014, Pak Haji Rhoma memang tak mau Jokowi, peristiwa Pilkada DKI lalu. Dari awal beliau tak mau mendukung Jokowi," tandasnya (JPNN.com, Selasa, 20 Mei 2014)

Selasa (20/05) kemarin sore, Rhoma secara resmi mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Hal ini tak lepas dari usaha Prabowo dalam menambah amunisi untuk memenangkan dirinya menjadi presiden.

Meski banyak yang meremehkan Rhoma, tapi pada tataran fakta, ia adalah termasuk tokoh yang punya basis massa yang jelas. Massanya tersebar luas di level pedesaan yang hampir merata di Pulau Jawa, khususnya Jatim dan Jateng. Dalam Pilpres nanti, prediksi saya mereka akan mengikuti arah politik Rhoma yang mendukung Prabowo-Hatta. Hal ini semakin diperkuat dengan kenyataan bahwa dalam pandangan mereka, Rhoma diperlakukan kurang patut oleh Cak Imin yang kebetulanberada di gerbong Jokowi.

Pilihan Politik Mahfud yang Mengejutkan

Berbeda dengan Rhoma, langkah Mahfud MD yang bergabung dengan Prabowo cukup mengejutkan. Sebab selama ini tak ada tanda-tanda kegelisahan yang ditampilkannya meski PKB cenderung mengikuti kemauan PDI-P dalam masalah pemilihan Cawapres.

Dalam sesi wawancara di Berita petang Tv One, Selasa (20/05) kemarin, Mahfud tak menyangkal kalau dirinya kecewa dengan langkah dan pilihan politik PKB Cak Imin. Tapi ia menegaskan bahwa ia punya hak politik yang akan ia salurkan termasuk jika harus beda pilihan dengan PKB. Menurutnya, selama ini ia sudah berada di garis partai sesuai mekanisme yang ada, tapi hak politik pribadi adalah hal yang berbeda.

Langkah Mahfud yang bergabung dengan Prabowo tersebut tak pelak mengagetkan banyak pihak, termasuk Cak Imin sendiri. Pasalnya, mantan Menteri Pertahanan itu merupakan kader senior PKB.

"Saya kaget mendapat informasi, Pak Mahfud bergabung ke Pak Prabowo. Ingin bergabung ke mana itu hak dia. Kita lihat saja nanti," kata Muhaimin Iskandar di kantor DPP PKB, Selasa malam. (Surya.co.id, 20/5/2014)

PKB dan Jokowi tak boleh menganggap remeh bergabungnya Mahfud ke Prabowo Hatta. Sebab selama ini dirinya telah mendapat ‘mandat’ dari ulama dan para kiai senior NU untuk maju sebagai Capres, bahkan ketika peluang Capres tertutup, mandat tersebut terus ia terima meski dengan posisi Cawapres. Hal ini menunjukkan betapa harapan para kiai NU pada Mahfud begitu besar.

Pakar politik Islam yang intens mengkaji perpolitikan NU, Fahri Ali mengakui bahwa Mahfud punya kemampuan untuk memobilisasi para ulama dan kiyai NU. Apa yang diungkapkan Fahri tersebut bukanlah isapan jempol belaka, sebab setelah Mahfud santer dikabarkan digaet Prabowo sebagai Ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta, ia justru menjawabnya dengan mengumpulkan ratusan ulama dan kiai di Jatim selasa kemarin.

Menurut Mahfud, Selasa kemarin ia mengumpulkan para kiyai di tiga titik yang ada di Jatim; yakni poros Ponpes Sidogiri, Pasuruan, poros Ponpes Bumi Salawat, Sidoarjo dan poros ulama Madura.

Ponpes Sidogiri yang diasuh oleh KH Nawawi Abdul Jalil adalah salah satu ponpes yang sangat disegani di daerah tapal kuda. Begitu juga dengan pengasuh Ponpes Bumi Salawat, KH Ali Masyhuri. Putranya, Gus Saiful Islam yang maju sebagai Caleg DPR dari PKB dari dapil Surabaya-Sidoarjo kemarin memperoleh suara terbesar dari jajaran caleg PKB di Jatim. Sedangkan pengaruh ulama di Madura jelas tidak bisa dibantah, masyarakat lokal di sana masih begitu patuh dengan kiyainya.

Jadi, kehilangan Mahfud dan Rhoma adalah kerugian besar bagi PKB dan pasangan Jokowi-JK, sementara bergabungnya dua tokoh tersebut ke Prabowo-Hatta jelas akan membawa pengaruh yang cukup signifikan.

Di balik itu, saya melihat bahwa menyeberangnya dua tokoh tersebut dari PKB merupakan pukulan telak pada PKB, khususnya Cak Imin. Kedua orang tersebut seakan ingin menyampaikan pesan pada masyarakat bahwa Cak Imin benar-benar menghalalkan segala cara dalam berpolitik. Masyarakat –khususnya nahdliyyin—seakan diingatkan bahwa prilaku Cak Imin yang sedemikian tersebut bukan kali pertama, tapi sudah beberapa kali ia lakukan.
_______________________

Rabo, 21 Mei 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun