Mohon tunggu...
El-Shodiq Muhammad
El-Shodiq Muhammad Mohon Tunggu... profesional -

"Sering aku perhatikan, mereka berdebat bahkan kadang saling menghujat hanya karena beda sumber bacaannya" (Gus Mus)\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ternyata Prabowo Lebih Santun Dari Jokowi

5 Juni 2014   23:00 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:09 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setiap orang sudah digariskan oleh Tuhan dengan watak dan sikap yang melekat pada masing-masing individu. Watak dan sikap tersebut akan selaras dan mengikuti ke mana saja individu tersebut bergerak. Hal ini adalah sunnatullah atau sudah menjadi hukum alam, kecuali jika ada usaha untuk ‘menggeser’ kepakeman hukum alam tersebut. Demikian pula dengan watak dan sikap Capres kita; baik Prabowo maupun Jokowi.

Belakangan, pasca pengambilan nomor urut Capres- Cawapres di KPU dan Deklarasi Damai Selasa (03/06), media ramai mengupas tentang tingkah laku dan sikap kedua Capres di acara tersebut. Umumnya media dan masyarakat--yang netral, atau belum menentukan pilihan--menyayangkan sikap Capres Jokowi yang dianggap kurang ‘bersahabat’ dalam momen penting tersebut.

Respon sebaliknya justru didapat Capres Prabowo. Banyak yang menganggap baik dalam momen pengambilan nomor urut maupun Deklarasi Damai, Prabowo terlihat lebih bersahabat, santun dan ngajeni (Jawa) atau menghargai terhadap kompetitornya yakni Jokowi maupun terhadap seluruh lembaga dan tokoh-tokoh yang hadir di acara tersebut.

Sebagaimana yang kita ketahui, pada acara Deklarasi damai, Prabowo sempat menyebut nama Jokowi beberapa kali dalam sambutannya, bahkan Prabowo menyebut Jokowi sebagai ‘saudaranya’. Tak lupa ia juga menyebut pasangan Jokowi, Jusuf Kalla sebagai sahabat sekaligus seniornya.

Lebih lanjut Prabowo mengatakan; "Karena itu kami berjanji bahwa kami akan terima apapun keputusan rakyat. Apabila Prabowo-Hatta menerima mandat dari rakyat, maka kami siap bekerja keras untuk membangun bangsa ini. Dan apabila mandat itu diberikan kepada Jokowi-JK kami akan hormati keputusan tersebut, kami yakin Jokowi-JK adalah patriot-patriot bangsa. Apapun yang terjadi, kami akan menjadi warga negara yang cinta tanah air." (Sayangi.com, 03 Juni 2014)

Apa yang dilakukan oleh kedua Capres dalam acara tersebut ternyata tak luput dari pantauan dan pengamatan Efendi Gazali, sang pakar komunikasi. Menurutnya, penggalan pidato Jokowi di atas menunjukkan sikap kematangan Prabowo dari sisi politik.

"Itu sangat kontras dengan Jokowi yang dalam pidatonya sama sekali tidak menyebut nama Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Padahal Jokowi menyampaikan pidato setelah Prabowo," kata Effendi.

Tak hanya Effendi Gazali yang menyayangkan sikap Jokowi tersebut. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi juga menilai pidato Prabowo lebih elegan dibandingkan pidato Jokowi.

"Saya ikut menyesalkan mengapa Jokowi dalam pidatonya sama sekali tidak menyebut nama Prabowo-Hatta. Nanti saya akan kasih masukan untuk timnya," kata Burhan.

Burhanuddin Muhtadi sebelumnya juga telah mengingatkan kubu Jokowi agar jangan merasa sudah menang meski Pilpres belum digelar, sebab bisa jadi justru Kubu Jokowi di detik-detik terakhir pilpres akan mengalami keterkejutan yang luar biasa. Baca dalam tulisan saya: “Burhanuddin Muhtadi: Kubu Jokowi Jangan Takabur!”

Bagi sebagian kalangan, mungkin tak terlalu menganggap penting sebuah pidato. Tapi bagi kita yang menjunjung etika dan keberadaban, menghormati ‘lawan’ dalam bentuk menyebut namanya dalam pidato pada acara umum yang disaksikan ribuan bahkan mungkin jutaan penonton adalah sebuah ‘kewajiban’. Karena dari sanalah kita bisa menilai parameter watak dan sikap seseorang yang melekat pada individunya tadi.

Sebelumnya dalam acara pengambilan nomor urut Capres, Prabowo juga menunjukkan sikap jantan dan kesatria ketika ia memberi salam hormat ala militer pada Megawati sebelum kemudian menyalaminya, meski sebelumnya Prabowo ‘dikhianati’ Megawati dalam perjanjian Batu Tulis. Selengkapnya lihat dalam tulisan saya yang berjudul “Gus Dur, Prabowo dan Keseimbangan Politik”

Deklarasi Damai Awal Moncernya Prabowo?

Rupanya pidato Prabowo dalam dua acara tersebut mencuri perhatian publik. Mereka menganggap Prabowo ternyata punya unggah-ungguh atau tata krama dibanding capres lainnya. Setidaknya hal tersebut bisa diketahui dari hasil survei Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) yang dipublikasikan, Kamis (5/6) hari ini.

Direktur Eksekutif SPIN, Igor Dirgantara dalam Public Expose di Jakarta hari ini mengatakan bahwa publik banyak yang memuji pidato Prabowo dalam acara Deklarasi Damai Pemilu Presiden 2014 Berintegritas dan Damai yang diselenggarakan KPU.

"Publik merespon positif perilaku politik Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, yang sudah mengucapkan selamat dan terima kasih kepada banyak pihak, termasuk kompetitornya Jokowi-JK," kata Igor (JPNN.Com, Kamis, 05/06).

Imbasnya, berdasarkan hasil Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) yang melakukan jejak pendapat via telepon pada 1 – 4  Juni 2014,  Prabowo-Hatta mendapat perolehan suara 44,9 persen, sedangkan elektabilitas Jokowi-JK hanya 40,1 persen.

Senada dengan komentar pakar komunikasi politik, Effendi Gazali dan Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi di atas, Igor juga mengatakan bahwa publik justru kurang respek terhadap Jokowi yang terkesan kurang menghargai kompetitornya. Menurutnya, publik kurang mengapresiasi sikap Jokowi yang sering dicitrakan sopan, tapi tampak tegang, dan terlihat enggan membalas ucapan bersahabat dari lawan politiknya.

Memang harus saya akui, bahwa dalam acara pengambilan nomor urut maupun Deklarasi Damai, Prabowo lebih mengungguli Jokowi. Meminjam istilah para juri Indonesian Idol ketika mengomentari kontestan yang tampil ciamik, Prabowo dalam dua momen tersebut berhasil menguasai panggung dengan sempurna. Ia sama sekali tidak kikuk, tidak kaku dan mengalir apa adanya.

Kamis, 05 Juni 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun