Mohon tunggu...
Yermia Riezky
Yermia Riezky Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Penulis dan fotografer lepas berdomisili di Makassar.

www.kreatifmenulis.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengapa Kita Butuh Pundit Untuk Siaran Sepakbola Internasional

10 Mei 2024   00:39 Diperbarui: 10 Mei 2024   00:45 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presenter Kate Abdo (kiri) bersama Thierry Henry, Jamie Carragher, dan Micah Richard (X/Eurosports)

Siaran langsung sepakbola tentu tidak asyik tanpa hadirnya komentator yang membahas hal-hal terkait pertandingan. Hambar rasanya jika satu siaran live tidak diikuti oleh cerita dari hasil pengamata, pengalaman, dan analisa sang komentator.

Di televisi Indonesia, mayoritas komentator adalah mereka yang telah lama berkecimpung di dunia penyiaran sepakbola, maupun wartawan olahraga. Terutama jika yang disiarkan adalah pertandingan sepakbola internasional, baik itu liga maupun antar negara.

Jika anda penggemar sepakbola dan suka mengulik sosial media, maka mungkin anda akan berjumpa dengan mantan pemain yang duduk di kursi komentator bercerita pengalaman dan membagikan analisa mereka terkait pertandingan, ataupun sepakbola pada umumnya.

Para mantan pemain di siaran-siaran itu yang disebut sebagai 'Pundit'.

Merujuk pada situs kamus bahasa Inggris Merriam-Webster, pundit diartikan sebagai:

1: PANDIT 

2: a learned person : TEACHER 

3: a person who gives opinions in an authoritative manner usually through the mass media : CRITIC

Merujuk pada pengertian di atas, orang-orang yang disebut pundit adalah mereka yang punya pengalaman baik itu belajar maupun terlibat langsung pada objek yang ia analisa di siaran televisi ataupun layanan video streaming.

Dari pengertian di atas pula bisa disimpulkan bahwa pundit tidak hanya ada di sepakbola, namun juga di cabang olahraga lain, ataupun bidang lain seperti politik atau sosial budaya.

Salah satu siaran yang saya suka lihat beberapa musim sepakbola terakhir adalah siaran Liga Champions televisi Amerika Serikat CBS. Dalam vidio yang sering ditayangkan di laman sosial media CBS Sports Golazo itu, presenter olahraga Kate Abdo didampingi para pundit yakni Thierry Henry, Jamie Carrangher, dan Micah Richards.

Siapa yang tidak kenal ketiganya, yang pernah juara dengan klubnya masing-masing. Henry bahkan meraih Liga Champions, Piala Eropa, dan Piala Dunia. Sebuah prestasi eksklusif yang hanya bisa dirasakan oleh segelintir pemain asal benua Eropa.

Ketiganya, ditambah Abdo, sangat kompak, unik, dan kerap mengundang tawa. Namun semua itu hanya balutan, karena yang paling penting dari mereka adalah analisa dari pelaku yang pernah terlibat bertahun-tahun dalam industri sepakbola  dunia sebagai pemain. Belakangan, CBS juga mengundang Alessandro Del Piero, Peter Schmeichel, dan Clint Dempsey sebagai pundit dari pinggir lapangan.

Kehadiran para pundit ini tentu menambah kedalaman informasi bagi pemirsa. Mereka tidak saja menjelaskan soal taktik dan strategi, atau hasil wawancara pelatih dan pemain, namun mereka bisa menjelaskan bagaimana nuasa suatu pertandingan, kompetisi, atau karir yang dijalani oleh pesepakbola dan tim.

Mereka menambahkan wawasan soal psikologi, hubungan antar personal, hubungan profesional, hingga gangguan-gangguan yang dialami oleh pesepakbola kelas dunia.

Carragher juga tampil sebagai pundit di Sky Sport Inggris di mana ia kerap mendampingi komentator utama bersama dengan legenda Manchester United Gary Neville. Keduanya bahkan sering debat soal analisa taktik Liga Inggris, terutama jika melibatkan United dan Liverpool.

Sky juga memasang Roy Keane, Ian Wright, hingga legenda sepakbola wanita Inggris Jill Scott dalam line up pundit-nya.

Di Piala Dunia 2018, BBC menghadirkan Alan Shearer dan Rio Ferdinand sebagai pundit mendampingi presenter Gary Lineker, yang juga bisa dikatakan sebagai pundit.

Di Liga Indonesia, mantan pemain seperti Bambang Pamungkas, Ponario Astaman, dan dulu Imran Nahumaruri kerap bertindak sebagai pundit mendampingi presenter atau komentator stasiun televisi.

Di bulutangkis, Yuni Kartika sebenarnya bisa masuk dalam kategori pundit, meski ia sering menjadi presenter siaran langsung. Mantan pemain yang pernah menjadi pundit diantaranya Susi Susanti, Luluk Hadianto, hingga Ricky Subagja.

Analisa para pundit ini merupakan nilai jual lebih dari satu siaran sepakbola. Wawasan sangat menambah daya tarik ketimbang siaran yang hanya menghadirkan pengamat-pengamat sepakbola atau olahraga lokal, jika kasusnya pertandingan internasional.

Mola TV pada Piala Eropa 2020 lalu menghadirkan gebrakan dengan mengundang para pundit untuk menganalisa pertandingan. Mereka antara lain Matt Le Tessier, Nicky Butt, hingga Michael Owen yang pernah membela Inggris di Euro 2000 dan 2004.

Kita belum tahu, apakah di Euro 2024, MNC Group sebagai pemegang hak siar akan mengundang para pundit juga seperti yang dilakukan Mola di kejuaraan sebelumnya. Pasti menarik jika ada mantan pemain yang punya pengalaman bermain di Euro menjadi pundit dalam siaran langsung, namun tentu menghadirkan mereka bukan perkara yang mudah dan murah, dan itu akan jadi pertimbangan penting.

Walaupun tanpa pundit internasional, saya yakin hal itu tidak akan berpengaruh pada keuntungan siaran dari grup tersebut. Secara bisnis, pemegang hak siar akan mendapatkan cuan berlimpah meski hanya menghadirkan komentator lokal di siaran langsungnya.

Meski begitu, menarik melihat kembali reaksi penonton di sosial media saat Piala Asia dan Piala Asia U-23 yang disiarkan grup yang sama. Terutama X dan Facebook, banyak keluhan yang muncul terkait komentator di studio, maupun saat pertandingan. Ini membuat mereka ramai mencari VPN gratis untuk menonton pertandingan di Youtube AFC, atau bahkan menyaksikan pertandingan dari layanan streaming ilegal asal Vietnam yang linknya ramai beredar di linimasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun